KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Hujan deras seharian yang terjadi pada Minggu (9/2/2020) menyebabkan sejumlah titik di Kecamatan Bonti terendam banjir. Bahkan jembatan di Desa Upe terendam air hingga ketinggian sepinggang orang dewasa, Senin (10/2/2020).
Biasanya biaya Rp50 ribu sekali pikul
“Banjir mulai kemarin (Minggu), karena kemarin hujan lebat seharian, berdampak tadi pagi sehingga banjir di Desa Upe. Jadi ada satu titik yang terparah, di jembatan. Kemudian ada empat titik lagi, mungkin sekitar 30-40 senti meter. Di jembatan itu memang airnya agak deras. Mulai subuh itulah,” kata Camat Bonti, Yulius Eka Suhendra, Senin (10/2/2020).
Mobilisasi warga pun terganggu dibuatnya. Meski untuk kendaraan roda empat masih bisa melintas, tapi untuk kendaraan roda dua terpaksa harus menggunakan jasa tukang pikul.
“Biasanya biaya Rp50 ribu sekali pikul,” ujar Camat.
BACA: Ketua Umum Pemuda Katolik Tuntut Penjelasan Menag Soal Penunjukan Dirjen Bimas Katolik
BACA: Rayakan Cap Go Meh, Paolus Hadi: Terimakasih Warga Tionghoa
Namun Suhendra menduga banjir tersebut hanya ‘numpang’ lewat, akibat hujan desa yang terjadi di hulu. Jika hujan deras masih terjadi di hulu, kemungkinan besar banjir akan makin lama.
“Nanti kita lihat, di lapangan. Karena saya baru dapat informasi. Karena saya masih baru dan transisi. Saya akan koordinasi dengan Kadesnya seperti apa. Ini bukan pertama kali terjadi. Saya rasa pun masyarakat sudah terbiasa dengan itu. Yang penting masyarakat tetap waspada, kalau tiba-tiba hujan deras,” kata Camat.
Meski diprediksi hanya sebentar, namun kondisi ini sangat mengganggu mobilisasi masyarakat yang mau ke atau dari Upe. “Yang jelas biaya juga,” pungkasnya. (Ram)