Gawai Dayak Nosu Minu Podi ke-XVIII Hanya Digelar Dua Hari

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Bupati Sanggau, Paulus Hadi secara resmi membuka gawai Dayak Nosu Minu Podi XVIII, di Rumah Betang Dori’ Mpulor, Kamis (7/7/2022).

Setelah dua tahun lamanya terhenti akibat pendemi Covid-19, akhirnya di tahun 2022 ini gawai Dayak Nosu Minu Podi dilaksanakan kembali.

“Puji tuhan semuanya berjalan dengan lancar. Saya senang melihat masyarakat ramai berkumpul dan tentunya masih ada aktivitas yang dikurangi. Kalau biasanya Gawai Dayak bisa empat hari, tapi hari ini hanya dua hari, yang nanti malam juga langsung ditutup. Ada beberapa agenda tidak dilaksanakan seperti festival dan lomba-lomba lainnya,” ujar Paolus Hadi.

Berkaitan dengan tema gawai Nosu Minu Podi ke-XVIII yaitu ‘Kita Bangkitkan Peradaban Dayak Menuju Masyarakat Dayak Sanggau Tetap Berdaulat dan Bermartabat’, menurut Paolus Hadi, berdaulat itu harus berdiri di kakinya sendiri.

“Tidak berbicara minta tolong orang terus, tapi orang menolong kita,” ucapnya.

Diungkapkannya, untuk menjadi berdaulat, yang utaman adalah sumber daya manusia (SDM) nya, kekuatan alam, kebersamaan dan kekompakan.

“Nah, masyarakat Dayak mempunyai potensi itu, supaya sejajar dengan masyarakat budaya lain. Kata berdaulat itu bukan sesuatu yang hanya retorika, tetapi harus ditunjukkan dari sisi adat budaya, kearifan lokalnya dan sumber-sumber daya manusianya,” beber Bupati Sanggau.

Jika sudah berdaulat, lanjut Bupati Paolus Hadi, artinya sudah mampu untuk bermartabat. Menurutnya bermartabat itu harga diri, mampu bersaing dan mampu sejajar dengan orang lain.

“Jadilah masyarakat yang bermartabat dan berdaulat. Bahwa masyarakat ada itu punya sesuatu yang kuat, dia harus tunjukkan, punya potensi yang kuat untuk dirinya sendiri,” pungkasnya. (Ram)