Pemda Rencanakan Refocusing, Proyek APBD Bakal Dievaluasi

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Penyebaran virus Corona tak hanya berdampak pada sisi kesehatan, tapi hampir seluruh sektor, termasuk program-program Pemkab Sanggau yang tercantum dalam APBD tahun 2020. Berdasarkan Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2020, Pemda Sanggau akan melakukan apa yang disebut refocusing.

“Kita akan evaluasi, ada yang dibatasi atau digeser, dibikin program. Kita melihat bahwa dengan Corona ini tentu pembangunan tidak selancar sebelumnya,” kata Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).

Kondisi saat ini, kata Sekda, yang paling terasa tentunya adalah masyarakat kecil. Karenanya Ketua Gugus Tugas Penanggunalangan Covid-19 Kabupaten Sanggau itu mengaku akan merancang untuk mengurangi dampak Corona.

“Kami melalui melalui Gugus Tugas, bupati perintahkan bagaimana merancang bagaimana kita mau operasi pasar. Sekaligus mau Ramadan, kita mau bikin pasar murah, supaya orang yang pendapatannya menurun masih bisa terjangkau. Kami masih kalkulasi. Artinya operasi pasar itu, apakah gula atau beras atau apa. Tentu dengan metode menerapkan SOP kesehatan. Tapi kami mau rapatkan,” bebernya.

Kukuh bahkan mengatakan jika mengikuti usulan pemerintah pusat malah pelanggan listrik 900-1300 watt akan dibayari negara melalui APBN. “Kalau di luar negeri kan gas itu gratis,” tambahnya.

Kukuh juga lockdown akan sangat berdampak pada ekonomi. Ekonomi Indonesia saat ini ia nilai masih belum sekuat Eropa.

“Sekarang kita buat surat edaran agar orang tak keluar rumah saja, pecel lele kita ndak ada yang beli. Itu kan jadi tantangan. Meskipun kita kota kecil ini,” terangnya.

Dalam rapat TPID sepekan lalu, ia menegaskan bahwa stok pangan masih cukup. Yang menjadi persoalan adalah daya beli masyarakat. “Apalagi sawit katanya turun. Karena apa, ekspor ke luar negeri terganggu,” ucapnya.

Bagaimana dengan proyek fisik APBD? Kukuh mengatakan akan merapatkannya pekan depan. Namun ia memastikan bakal ada sebagian yang di-refocusing. Bahkan rencana itu sudah ia ungkapkan ke Bappeda.

“Contoh perjalanan dinas sudah tiga minggu ini perjalanan dinas kita anulir, banyak yang tidak kita ijinkan, perayaan 404 kita koreksi. Ada beberapa item rapat-rapat ada yang ditunda dan ada yang kita koreksi. Kalau yang fisik, nanti kita pertimbangkan. Karena kita juga tak yakin APBD itu tak terjadi perubahan. Apakah itu pengurangan atau koreksi. Itu peluangnya akan menuju kesitu,” pungkas Kukuh. (Ram)