Karolin – Heriadi Pastikan Taati Aturan Kampanye

KALBAR – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Landak, Karolin Margret Natasa dan Herculanus Heriadi memastikan timnya tidak akan melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh KPU dalam pelaksanaan kampanye yang saat ini sedang berlangsung.
“Kami ingin menang dengan cara yang bermartabat dan tidak ingin meninggalkan coreng hitam dalam pelaksanaan kampanye ini,” kata Karolin, saat menggelar orasi politiknya di Desa Antan Raya dan Desa Amang, Kecamatan Ngabang, kabupaten Landak, Kamis.
Makanya, katanya, pihaknya akan menaati berbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh KPU dan Panwaslu dalam pelaksaan kampanye, maupun semua proses yang ada pada pilkada ini.
Dia mengatakan, dalam pelaksanaan kampanye, pihaknya lebih banyak menggelar kampanye simpatik, dengan menggelar bakti sosial pengobatan gratis dan pembagian kaca mata baca bagi masyarakat.
“Untuk kampanye akbar hanya akan kita laksanakan sekali di kecamatan Ngabang. Ini juga sesuai dengan ketetapan yang telah diberikan oleh KPU,” tuturnya.
Karolin mengungkapkan, sejauh ini, banyak tokoh masyarakat yang mengundang dirinya dan timnya untuk menggelar kampanye dimalam hari, mengingat pada saat malam, banyak masyarakat yang sudah tidak beraktivitas lagi sehingga dipastikan kampanyenya akan ramai dihadiri oleh masyaraka.
“Namun, katanya, karena hal itu tidak diperbolehkan oleh KPU, sekali lagi kami tidak ingin melakukannya. Jadi, mohon maaf kepada masyarakat yang mengundang kita pada malam hari, namun kita tidak bisa hadir,” kata Karolin.
Ketidak hadirannya itu, lanjutnya, bukan karena dirinya tidak berkenan atau tidak ingin bergabung dengan masyarakat, namun karena peraturan yang tidak memperkenankan hal itu.
Karolin juga menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Landak karena tidak bisa memenuhi permohonan proposal maupun menggelar kegiatan pertandingan selama masa kampanye ini.
“Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, karena tidak bisa melayani proposal yang diajukan oleh masyarakat. Ini bukan kemauan kami, tetapi peraturan KPU yang mengatur itu, untuk menghidari politik uang selama masa kampanye,” kata Karolin.
Dia mengakui, saat ini memang ada beberapa proposal yang masuk melalui tim kampanyenya untuk melakukan berbagai kegiatan, maupun proses pembangunan. Namun, proposal-proposal tersebut tidak bisa dipenuhi karena terbentur dengan peraturan KPU.
“Saya juga tidak ingin mengajarkan politik yang salah kepada masyarakat, dengan politik uang. Saya tidak ingin terlibat dalam hal itu, karena saya sangat mencintai masyarakat Landak,” tuturnya.
Ditempat yang sama, calon Wakil Bupati Landak, Herculanus Heriadi menambahkan, selama masa kampanye ini dirinya mencoba untuk memetakan daerah mana saja yang masih memerlukan pembangunan segera.
Sehingga, ketika dipercayakan masyarakat menjadi bupati nantinya, dirinya sudah mendapatkan gambaran umum terkait daerah yang benar-benar memerlukan pembangunan.