Senin , 25 November 2024
Home / NEWS / Voting Jadi “Momok” dalam Pemilihan Ketua Golkar Kalbar 2020-2025

Voting Jadi “Momok” dalam Pemilihan Ketua Golkar Kalbar 2020-2025

Pembukaan Musda Golkar Provinsi Kalbar 2020
Pembukaan Musda Golkar Provinsi Kalbar 2020

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Seluruh kader, dari DPD sampai DPP, termasuk Calon Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Kalbar periode 2020-2025 kompak untuk “sekuat tenaga” menghindari mekanisme voting. Semuanya atas nama menjaga soliditas internal partai berlambang beringin ini.

“Kalau memang dimungkinkan untuk musyawarah mufakat, itu akan lebih baik,” kata Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua DPP Partai Golkar, ditemui usai Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Provinsi Kalbar 2020, di Ibis Hotel Pontianak, Sabtu (29/02/2020).

Mekanisme musyawarah mufakat yang dimaksudkan Ketua Komisi II DPR-RI tersebut tentunya mengharapkan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Kalbar periode mendatang terpilih secara aklamasi, bukan melalui mekanisme voting.

“Kalaupun tidak tercapai kata mufakat, ada mekanisme demokratis (voting-red) yang harus kita hargai. Tetapi itu bukan untuk membuat kita tidak solid. Apapun mekanismenya, soliditas dan kebersamaan yang utama, karena ini keluarga besar Partai Golkar,” ingat Doli Kurnia.

Setiap Musda, lanjut dia, harus menghasilkan keputusan yang terbaik dan disepakati semua elemen Partai Golkar. “Demi menjaga soliditas dan keutuhan partai. Siapapun nanti yang akan terpilih, harus kita hormati,” kata Doli Kurnia.

Dia menambahkan, tujuan dari Musda ini salah satunya untuk memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu mendatang. “Salah satu modalnya adalah soliditas,” tegas Doli Kurnia.

Terkait soliditas ini juga yang membuat Adang Gunawan mengundurkan dari dari bursa Calon Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Kalbar, menjelang berakhirnya masa pengembalian formulir pendaftaran kemarin.

Sehingga Bakal Calon (Calon) Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Kalbar yang akan diverifikasi nanti malam tersisa Ria Norsan, Maman Abdurrahman dan Zulkarnaen Siregar yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran.

Ketua DPD I Ketua Partai Golkar Provinsi Kalbar yang maju kembali untuk periode mendatang, Ria Norsan juga tidak ingin sampai pada mekanisme voting, untuk menjaga agar kader partai ini tetap utuh.

“Kami sebagai calon, mengutamakan musyawarah mufakat, karena kita tidak ingin Golkar ini terpecah. Mudah-mudahan ini bisa terlaksana,” harap Norsan.

Senada dengan Wakil Gubernur Kalbar tersebut, Balon lainnya, Maman Abdurrahman juga ingin Golkar Kalbar tetap solid. Guna mencapai tujuan partai ke depannya.

“Saya dan Pak Norsan bersepakat Musda ini akan kita jalankan dengan semangat sukacita, kebersamaan yang kita prioritaskan dan ada spirit persatuan,” kata Maman.

Musyawarah mufakat, menurut Maman, merupakan mimpi paling ideal bagi semua kader Golkar. Musda kali ini diharapkan mengarah ke sana.

Namun, lanjut dia, tentu ada proses yang akan dilalui bersama. “Biarkan proses Musda ini berjalan, nanti kita akan melihat sampai di mana titik temu atau ujungnya,” tutur Maman.

Kendati tidak menutup kemungkinan akan sampai pada mekanisme voting, Ketua Bappilu Partai Golkar yang juga Legislator Senayan ini mengaku bersyukur, karena terdapat semangat sesama kader untuk mengedepan prinsip-prinsip kebersamaan, kekeluargaan dan silaturrahmi. “Itu segala-galanya, dari pada kita sekedar bicara menang dan kalah,” ucap Maman

Masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) seluruh kader Golkar ke depan, lanjut dia, bukan sekedar menghabiskan energi di Musda ini. “Bagaimana kita bisa memastikan target 60 persen di Pilkada setiap daerah tercapai. Itu yang menjadi prioritas kita,” pungkas Maman.

Kedua Balon ini memang sama-sama ingin Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi terpilih secara aklamasi. Namun sebelumnya, mereka mengklaim telah mendapatkan suara dukungan yang fantastis, jauh di atas syarat mininal pencalonan, 30 persen atau 6 suara.

Norsan mengklaim telah mengantongi 11 suara, sementara Maman 13 suara. Kalau ditotalkan menjadi 24 suara. Padahal dalam Pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Kalbar ini hanya terdapat 20 pemilik suara.

Menurut Sekretaris SC Musda Golkar Kalbar 2020, Usmandy, terkait jumlah dukungan dan persyaratan lainnya dalampencalonan ini akan diverifikasi dan hasilnya diserahkan ke pimpinan sidang. (dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Tak Netral, Panwascam Tayan Hilir Rekomendasikan 2 KPPS di Desa Melugai Diberhentikan 

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU.  Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pemilihan tahun 2024 Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau resmi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *