KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Pemanfaatan Alat Peraga Kampanye (APK) seperti baliho dan stiker sudah kurang efektif untuk mendongkrak popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap kandidat dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
“Masyarakat ingin komunikasi langsung dengan kandidat,” kata Ari Junaedi, Direktur Eksekutif Nusakom Pratama, ketika Membedah Hasil Survei Pilkada Bengkayang: Antara Realitas Politik dan Realitas Lapangan, di Hotel Golden Tulip Pontianak, Jumat (21/02/2020).
Hasil survei yang dilakukan Nusakom Pratama di beberapa provinsi di Indonesia menunjukkan, tingginya elektabilitas calon lantaran yang bersangkutan lebih sering berkomunikasi dengan masyarakat.
Salah satunya, ungkap dia, seperti hasil survei yang dilakukan Nusakom Pratama di Kabupaten Bengkayang yang akan menggelar Pilkada Serentak 2020.
“Elektabilitas Sebastianus Darwis lebih tinggi dan lebih disukai masyarakat. Salah satu penyebabnya karena yang bersangkutan intens bertatap muka langsung dengan masyarakat,” ungkap Ari.
Ia mencontohkan, Darwis seringkali menghadiri gawai yang digelar masyarakat Bengkayang, seperti resepsi pernikahan dan lainnya.
“Darwis juga seringkali menghadiri even sepakbola. Di mana pun berlangsung pertandingan sepakbola, nampaknya ia selalu hadir, sehingga masyarakat lebih mengenalnya,” jelas Ari.
BACA: Survei Nusakom Pratama: Darwis-Syamsul Menang Telak di Pilkada Bengkayang
Langkah Darwis tersebut tidak dilakukan figur lainnya yang digadang-gadang untuk maju dalam Pilkada Bengkayang 2020. “Kemungkinan figur lain masih ragu-ragu untuk maju, karena aturan yang harus meninggalkan kursi legislatif apabila menjadi peserta Pilkada,” duga Ari.
Wajah-wajah baru di Bengkayang pun tidak menerapkan metode yang dilakukan Darwis. “Wajah-wajah baru hanya memasang spanduk atau baliho. Masyarakat yang melihatnya mengaku ada yang baru melihat, dan adapula yang menyatakan untuk memilih yang jelas-jelas saja,” papar Ari
Selain berkomunikasi langsung, masyarakat juga cenderung lebih mengenal dan menyukai kandidat yang sering muncul di media, baik cetak, elektronik, online maupun media sosial.
“Penetrasi media untuk mendongrak elektabilitas dan tingkat kesukaan masyarakat sangat luar biasa. Hal ini hendaknya menjadi perhatian bagi calon-calon lainnya,” saran Ari.
Memang tidak semuanya, lanjut Ari, masyarakat dapat mengakses informasi dari media, tetapi sebagian besar sudah memahami kalau sekarang ini merupakan era digital dan sudah banyak yang memakai smartphone.(dik)