Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Pemulangan Eks ISIS, Suib: Lebih Banyak Mudharatnya

Pemulangan Eks ISIS, Suib: Lebih Banyak Mudharatnya

Suib
Suib

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Pemulangan eks kelompok radikal ISIS dapat mengancam stabilitas nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kalaupun tidak sekarang, paling tidak di zaman anak cucu kelak.

“Saya menolak hal itu (pemulangan eks ISIS-red), karena mudharatnya lebih banyak,” kata Suib, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/02/2020).

Suib menganalogikan, ketika seseorang terjangkit virus atau penyakit lalu sembuh, di kemudian hari akan lebih gampang terserang virus yang sama, ketimbang orang yang tidak pernah terinfeksi.

Begitu juga eks ISIS. Mereka sudah digembleng menjadi Jihadis yang salah atau sesat, sampai rela melepaskan status kewarganegaraannya.

“Okay-lah hari ini katanya mereka sadar dan mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi, menjadi Warga Negara Indonesia yang baik,” ujar Suib.

Tetapi, lanjut dia, ketika eks ISIS ini kembali dan berkumpul lagi di Indonesia, mereka akan lebih gampang digembleng menjadi Jihadis yang sesat kembali.

“Karena mereka sudah pernah terjangkit ‘virus’ itu. Lebih gampang ketimbang orang yang tidak pernah masuk ISIS,” jelas Suib.

Olehkarenanya Suib dengan tegas menolak pemulangan eks ISIS ke Indonesia. “Mudharatnya lebih banyak. Pertama-tama, dalam mengantisipasi mereka agar tidak digembleng lagi,” ujarnya.

Antisipasi tentunya sangat penting dilakukan, lantaran semua sudah mengetahui dampak dari ISIS ini sangat luar biasa terhadap gejolak di Indonesia. “Harus kita antisipasi, jangan sampai kita jatuh ke lubang yang sama,” ingat Suib.

Namun, untuk mengantisipasi ISIS itu tentunya tidak gampang, karena bukan hanya membahayakan person atau tetangga, tetapi stabilitas negara.

“Upaya ini sangat rentan dipelintir sehingga berdampak tidak baik bagi masyarakat awam yang tidak tahu menahu. Apalagi di era digital seperti sekarang, Medsos-lah, fitnah memfitnah yang disebar orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” papar Suib.

Dalam satu tahun pascapemulangan eks ISIS, menurut Suib, mungkin masih aman, tetapi tidak jaminan di tahun-tahun berikutnya.

“Ketika mereka berbondong-bondong kembali lagi (menjadi kelompok radikal-red) bagaimana, siapa yang bertanggungjawab,” ujar Suib.

Pemerintah, tambah dia, tidak akan mampu mengatasinya. “Siapa yang mendapat imbasnya, kan masyarakat, akhirnya kita,” kata Suib.

Sudahlah, lanjut Suib, negara Indonesia sekarang sudah baik. Kasus-kasus seperti dirasakan WNI yang menjadi ISIS tersebut hendaknya menjadi pelajaran.

“Mereka pergi ke luar negeri untuk bergabung dengan ISIS, itu risiko dan tanggungjawab mereka sendiri,” tegas Suib.

BACA: Restu Partai Sendiri Tak Diraih, Junaidi Dipakai 4 Partai Lain

BACA: Ketua Umum Pemuda Katolik Tuntut Penjelasan Menag Soal Penunjukan Dirjen Bimas Katolik

Ia menyarankan pemerintah, terutama Kementerian Agama (Kemenag) untuk tidak memberikan kesempatan kepada ISIS kembali ke NKRI.

“Jangan sampai lengah. Biar mereka tetap di sana, ketimbang nantinya berimbas ke anak cucu kita, terutama bagi keutuhan NKRI,” tutup Suib.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *