Evaluasi Sistem Pilkada Sekarang

 
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Sejak dimulainya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung, banyak ditemukan kasus pecah kongsi antara Kepala dengan Wakil Kepala Daerah terpilih. Olehkarenanya, sistem ini perlu dievaluasi.

“Harus ada lembaga independen yang ditunjuk untuk mengkaji sistem pemilihan kita ini,” kata Prabasa Anantatur, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, baru-baru ini.

Melalui hasil pengkajian tersebut, kata Prabasa, diformulasikan sistem yang lebih baik dalam memilih Kepala dan Wakil Kepala Daerah.

Menurutnya, evaluasi ini sangat penting untuk mengantisipasi kasus pecah kongsi Kepala dan Wakil Kepala Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Baru satu tahun menjabat, yang istilahnya satu paket ini sudah pecah kongsi. Ini tentunya tidak baik bagi roda pembangunan di daerah,” sesal Prabasa.

Menurut Legislator Partai Golkar ini, pecah kongsi tersebut disebabkan beberapa hal. Di antaranya, terkait besarnya cost politik untuk Pilkada. “Terkadang wakilnya yang lebih banyak mengeluarkan biaya,” ungkap Prabasa.

BACA: Serius Jaga Keaslian Hutan, Desa Bentiang Madomong Kabupaten Landak Terima Penghargaan

Memang tidak semua, lanjut dia, ada pula yang tetap kompak seperti Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar selama dua periode lalu, Cornelis dan Christiandy Sanjaya sampai sekarang tetap bersahabat.

“Itu tidak bisa dipungkiri. Tetapi lebih banyak yang pecah kongsi di tengah jalan, di berbagai daerah. Makanya sistemnya perlu dievaluasi,” tegas Prabasa.(dik)