KALIMANTAN TODAY, LANDAK – Dalam rangka menekan naiknya sembako dan lainnya menjelang perayaan Hari Raya Natal, Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Landak untuk bijak dalam mengatur pola konsumsi pada saat mendekati hari raya tahunan tersebut.
“Hari Raya Natal ini adalah momen perayaan penting bagi umat Kristen, mendekati kedua perayaan (Natal dan Tahun Baru) tersebut biasanya harga sembako dan kebutuhan lainnya selalu melonjak tinggi. Salah satu faktor pemicu naiknya harga tersebut yakni pola konsumsi masyarakat. Oleh sebab itu, kami berharap supaya masyarakat Kabupaten Landak untuk bijaksana dalam memenuhi kebutuhannya menjelang hari raya ini,” jelas Bupati Landak Minggu (08/12/2019).
Selain itu, Bupati Landak juga menyampaikan banyak masyarakat yang terkadang mengeluh akibat kelangkaan beberapa bahan pokok di Kabupaten Landak. Bupati Karolin juga memaparkan terkait harga yang terkadang tak menentu dipasar disebabkan ada beberapa pedagang nakal yang kerap menimbun dagangannya guna meraup untung.
“Biasanya setiap hari raya banyak orang yang berbelanja semaunya, padahal itu akan berakibat langkanya barang kebutuhan serta harga yang mahal. Nah, akibatnya setiap tahun selalu banyak keluhan warga terkait harga bahan pokok yang cenderung naik tiba-tiba, saya berharap kepada masyarakat untuk berbelanja seperlunya saja dan bagi para pedagang untuk tidak menimbun barang apalagi menjual dagangannya diatas harga eceran tertinggi. Jika kami mendapati ada pedagang nakal yang tidak mengikuti aturan maka akan kita ditindak sesuai aturan yang ada,” tegas Karolin.
Berdasarkan hasil konfirmasi Media Center kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Landak bahwa harga bahan sembako di Kabupaten Landak untuk saat ini masih standar dan cenderung stabil, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan ESDM Sekretariat Daerah Kabupaten Landak, Silvanus Sudiyanto.
“Seperti diketahui bahwa untuk saat ini Kabupaten Landak memang belum menjadi sampel dalam menentukan survei Indeks Harga Konsumen (IHK). Tetapi hasil dari pantauan Tim Satuan Tugas Pangan dilapangan bahwa harga sembako untuk saat ini masih relatif harga standar dan bagaimanapun juga meski belum menjadi sampel maka kita harus memantau harga pangan dipasar karena ini akan mempengaruhi ekonomi dan demi kepentingan orang banyak,” ujar Silvanus.
BACA: Bupati Landak Terima PGRI AWARD
BACA: Bank Kalbar Dinilai Kalah dengan CU
Lebih lanjut Silvanus juga menyampaikan untuk bahan sembako lainnya yakni gas Elpiji bersubsidi saat ini pasokannya cukup untuk menjelang natal dan tahun baru.
“Berdasarkan laporan dari Pertamina bahwa untuk pasokan gas elpiji untuk Kabupaten Landak dapat dipastikan tercukupi hingga menjelang natal dan tahun baru. Pasokan tersebut nantinya akan disebar ke pangkalan gas melalui 4 agen yang tersebar di 11 kecamatan,” jelasnya.
Seperti diketahui bahwa kestablian inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatnya kesejahteraaan masyarakat. Pentingnya menjaga inflasi untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Landak supaya lebih baik sehingga daya beli masyarakat tidak terlalu tinggi maupun sebaliknya (Sab).