Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Di usianya yang sudah 55 tahun, seyogianya Partai Golkar semakin tumbuh dan berkembang serta memenangkan pertarungan politik dengan merebut sebanyak-banyaknya kursi di legislatif. Bukan malah semakin menurun.
Buka mata lebar-lebar. Mengurus partai di kota ini jangan setengah-setengah. Jangan tidak jelas. Jangan merasa militan tetapi nyatanya hancur. Golkar ini perlu pemimpin yang betul-betul pro masyarakat
“Dengan perolehan suara sekarang, sebagai kader Golkar, saya agak kecewa. Karena kita hanya memperoleh 8 kursi dari sebelumnya 9 kursi,” kata Zulkarnaen Siregar, Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Kalbar, kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).
Bukan hanya di DPRD Provinsi Kalbar, penurunan juga dialami partai berlambang beringin ini di tingkat kabupaten/kota. “Terlebih Kota Pontianak sebagai wajah Provinsi, suaranya makin hancur, tidak bisa mendapat unsur pimpinan,” sesal Zulkarnaen.
Menurutnya, kemerosotan perolehan suara Golkar di Kota Pontianak tersebut lantaran pengurusnya bekerja setengah-setengah, tidak gigih menarik simpatik masyarakat.
“Buka mata lebar-lebar. Mengurus partai di kota ini jangan setengah-setengah. Jangan tidak jelas. Jangan merasa militan tetapi nyatanya hancur. Golkar ini perlu pemimpin yang betul-betul pro masyarakat,” kata Zulkarnaen.
Sebagai partai 5 besar, kata Zulkarnaen, para pengurus dan kader Golkar harus kembali memiliki jiwa yang besar. “Bukan menjadi jiwa yang picik,” tegasnya.
Jiwa picik yang dimaksudkan Zulkarnaen tersebut, tidak memberikan kesempatan kepada kader yang bisa meraih banyak suara untuk bertarung dalam Pemilu. Malah kader potensial itu dikerdilkan.
“Saya ingin di Golkar tidak ada yang picik, melainkan orang-orang yang mempunyai pemikiran luas. Tidak mengedepankan kepentingan pribadi, demi membesarkan partai,” ucap Zulkarnaen.
Sejauh ini, ungkap Zulkarnaen, Golkar banyak kecolongan, yang dipilih malah tidak membesarkan partai. “Padahal sekarang tidak ada lagi di Golkar itu kalau mau maju menggunakan duit, tidak ada itu. Siapa mau calon, gratis,” pungkasnya.(dik)
