KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Kota Pontianak kini genap berusia 248 tahun. Namun masih dihantui masalah klasik seperti air leding yang asin, genangan air di beberapa ruas jalan, dan kerap mati lampu. Butuh inovasi untuk mengatasinya.
“Saya tinggal di Pontianak sejak SMP, masalah yang dihadapi masyarakat sehari-hari di Kota Khatulistiwa ini masih klasik,” kata Angeline Fremalco, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, kepada wartawan, Rabu (23/10/2019).
Legislator PDI Perjuangan ini berharap, permasalahan klasik tersebut menjadi perhatian Wali Kota Pontianak dan jajarannya. “Supaya tidak lagi menjadi masalah,” kata Angeline.
Menurut adik kandung Karolin Margret Natasa, Bupati Landak ini, apabila masalah air asin, banjir dan mati lampu dapat diatasi, niscaya akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan dari luar kota.
Wali Kota Pontianak beserta jajarannya, kata Angeline, membutuhkan inovasi untuk mengatasi masalah klasik tersebut. Demikian juga persoalan lain yang masih dirasakan masyarakat di Ibukota Provinsi Kalbar ini.
Angeline tidak memungkiri, dari tahun ke tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus melakukan perbaikan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Namun tetap saja perubahan ke arah yang lebih baik sangat diharapkan. Mulai dari tingkat kemiskinan hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Ketersediaan lapangan pekerjaan juga hendaknya menjadi perhatian Pemkot Pontianak,” ingat Angeline.
Hari Jadi (Harjad) ke-248 ini hendaknya menjadi momen dalam menghasilkan inovasi-inovasi untuk mengatasi berbagai persoalan di Kota Pontianak.
Angeline juga sangat berharap, masyarakat mendukung Pemkot Pontianak dalam mewujudkan kota yang membanggakan, bukan hanya bagi masyarakat Kota Pontianak, tetapi juga bagi Provinsi Kalbar dan Indonesia.
“Selamat Ulang Tahun Kota Pontianak, semakin gemilang semakin maju dan berjaya,” pungkas Angeline.(dik)