Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Hampir Separuh Penduduk Sanggau Tak Bisa Akses dan Miliki Jamban Sehat

Hampir Separuh Penduduk Sanggau Tak Bisa Akses dan Miliki Jamban Sehat

Foto---Kasi Kesling Dinas Kesehatan Sanggau, Junaidi.
Kasi Kesling Dinas Kesehatan Sanggau, Junaidi.

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Akses jamban atau kakus yang sehat masih menjadi persoalan di Kabupaten Sanggau. Bahkan hampir separuh penduduk Sanggau belum bisa mengakses dan memiliki jamban yang sehat.
Kepala seksi penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraha pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Junadi menyebut, baru 54,03 persen warga Sanggau yang memiliki atau mengakses jamban sehat.

“Semakin tinggi persentase warga yang tidak mampu mengakses jamban sehat, semakin tinggi pula potensi terserang berbagai penyakit, termasuk diare. Jika seorang balita sering mengalami diare dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi terjadi stunting, meskipun keluarga mampu memenuhi makanan yang bergizi bagi balitanya,” kata Junaidi kepada wartawan, Jumat (4/10).

Hal ini terjadi, lanjut dia, karena pada balita yang mengalami diare kronis akan terjadi kerusakan pada usus sebagai akibat rusak atau menurunnya fungsi vilia-vilia usus untuk mengabsorbsi atau menyerap nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Dinas Kesehatan pun terus melakukan sosialisasi perilaku hidup sehat, yang salah satunyaagar tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS) tempat.

“Tantangan kita inikan mengubah prilaku orang. Tentu tidak mudah. Mereka yang belum memiliki atau mengakses jamban sehat ini mungkin belum menyadari bahwa selain meningkatkan harga diri pemiliknya, juga membawa dampak yang sangat baik. kalau dilihat dari aspek kesehatan, BABS bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika prilaku tak mau memiliki jamban ini terus dipertahankan,” ujar kandidat magister FEB Untan Pontianak itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, buang air besar di jamban sehat merupakan cara memutus mata rantai penularan penyakit-penyakit berbasis lingkungan seperti cacingan, muntaber, kolera dan penyakit menular lainnya.

Adapun syarat jamban yang sehat antara lain: tidak mencemari air, tidak mencemari tanah permukaan, bebas dari serangga atau vektor, tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan, aman digunakan oleh pemakainya, mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakai dan orang lain di sekitarnya dan tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.

Dikatakannya, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membuat jamban sehat dan tahan lama.

“Apalagi kalau di kampung-kampung, kan banyak kayu. Yang penting tertutup dan tidak mudah dimasuki faktor berbahaya,” imbuh Junaidi. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *