KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Hampir sebulan suasana Kota Sanggau diselimuti kabut asap. Kondisi ini sangat berisiko bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak. Pemerintah diharapkan cepat mencari solusi agar kabut asap yang terjadi cukup lama ini tidak membahayakan warga.
“Saya minta ada solusi dari pemerintah. Kasihan warga kita tiap hari menghirup asap dan ini berbahaya,” kata Anggota DPRD Sanggau Yulianto kepada wartawan, Jumat (20/9).
Melihat kondisi kabut asap pada Jumat (20/9) semakin pekat, Yulianto meminta Pemda melalui dinas terkait menyiapkan oksigen gratis seperti yang dilakukan kota Pontianak dan Sintang.
“Harus kita siapkan oksigen gratis. Bukan hanya di Puskesmas tapi juga di tempat-tempat umum, ini kondisinya menurut saya sudah darurat,” ingat politisi Hanura Sanggau itu.
Tidak hanya itu, Pemerintah juga perlu membagikan masker kepada warga yang memiliki rutinitas pekerjaan tinggi karena merekalah yang paling beresiko terkena dampak buruk dari kabut asap.
“Selama ini pembagian masker sangat kurang, perlu ditambah lagi,” harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Jonnes Siagian menyampaikan terkait antisipasi dampak asap terhadap kesehatan, sama seperti yang pernah ia sampaikan, khusus untuk oksigen yang di Puskesmas, pelayanannya diberikan secara gratis.
“Kita juga tidak menarik bayaran. Untuk menyiapkan oksigen di tempat umum, tempat umumnya dimana? Karena asap yang ada inikan merata kesemua kecamatan, itu persoalannya,” ujar dia.
Jones menyilakan warga yang butuh oksigen untuk datang ke Puskesmas terdekat, karena telah disiapkan pelayanan kesehatan 24 jam.
Masyarakat juga diimbau tidak keluar rumah jika tidak ada hal yang terlalu penting. “Kalaupun harus keluar rumah, gunakanlah masker,” pesannya. (Ram)