Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Konsumsi Ikan di Sanggau Masih di bawah Rata-rata Nasional

Konsumsi Ikan di Sanggau Masih di bawah Rata-rata Nasional

John Hendry
John Hendri

 

SANGGAU. Ikan dinilai menjadi sumber protein yang sangat baik bagi kesehatan. Kandungan omega 3-nya bermanfaat menambah daya tahan dan kecerdasan, terutama bagi anak-anak.

Sayangnya, jumlah konsumsi ikan di Kabupaten Sanggau masih jauh di bawah rata-rata nasional. Pertahun rata-rata masyarakat Sanggau mengonsumsi ikan hanya 34 kilo gram. Sedangkan rata-rata nasional 50 kilo gram.

“Tapi dari tahun ke tahun naik (konsumsi ikan di Sanggau). Tahun lalu (2018) jumlahnya 32 kilo gram,” kata John Hendri, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, Minggu (15/9).

Dikatakannya, hal ini tak lepas dari ketersediaan ikan. Kabupaten Sanggau yang tak berbatasan langsung dengan laut dianggap penyebabnya. Pasalnya, lanjut John, selama ini perairan umum yang ada di Kabupaten Sanggau hanya sungai dan danau. Sifatnya pun musiman.

“Kita ini kan musiman. Apabila kemarau, para pencari ikan ada yang mukat, mancing dan rawai. Kalau dia di hari-hari normal itu kan tidak seperti itu. Beda dengan laut. Kalau laut itu memang rutinitasnya (mencari ikan),” terang John.

Soal harga ikan yang relatif lebih mahal di pasaran, John menyebut hal itu sebagai hukum dagang.

“Jika banyak akan murah. Demikian sebaliknya. Seperti sekarang banyak orang nangkap ikan, harganya relatif murah. Tapi kalau air pasang, cukup tinggi,” tuturnya.

Karenanya, jalan satu-satunya agar ketersediaan ikan bisa mencukupi adalah dengan memperbanyak budidaya. Saat ini saja, John mengatakan, ikan-ikan yang dijual di pasaran 30 persennya berasal dari kabupaten lain.

“Kalau budidaya ini kan sifatnya tidak ada musim. Kalau ikan yang dijual di pasar itu dari kita 60-70 persen. Sisanya dari luar. Seperti lele ada yang dari mempawah. Perbulan saja kuota lele itu 10 ton. Kita baru mampu 7 ton. Tiga ton dari luar,” ungkapnya.

Para petani juga tak perlu takut dengan prospek budidaya ikan. Menurutnya budidaya ikan, baik keramba maupun kolam terpal, cukup menjanjikan secara ekonomi.

“Untuk satu kolam terpal kalau kita buat, totalnya itu anggaplan Rp4 juta. Sekarang harga lele taruhlan Rp25 ribu perkilo gram. Kan lumayan. Untuk berikutnya kan tinggal menyediakan pakan dan bibit, sedangkan kolamnya sudah ada,” pungkas John. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *