KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Pemkab Sanggau saat ini tengah membangun gedung RSUD M.Th Djaman yang baru. Tak tanggung-tanggung, biaya pembangunan rumah sakit tersebut ditaksir mencapai Rp 250 milyar.
Dengan biaya sebesar itu, pembangunan menggunakan dana multi years itu dipastikan bukan ‘ecek-ecek’. Segala fasilitas akan terus diupayakan agar rumah sakit kebanggan masyarakat Kabupaten Sanggau itu bisa mencapai tipe B.
Paling tidak awal Januari 2020 sudah ada yang kita layani di sini, terutama untuk rawat jalan. Kalau sampai 2020 clear dengan rawat inapnya
“Hari ini saya bersama pak Kajari selaku ketua TP4D Sanggau yang memonitor pekerjaan Rumah Sakit MTh Djaman. Jadi pembangunan rumah sakit ini sudah dimasukkan dalam pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sejak periode pertama saya menjadi bupati dan ini kita lanjutkan,” kata Bupati Sanggau, Paolus Hadi ditemui usai mengecek progres pembangunan rumah sakit tersebut, Kamis (12/9).
Meski ditegaskanna, persoalan kriteria tipe bukan melulu soal fisik. Tapi juga pengelolaan dan termasuk juga di dalamnya soal tenaga medis.
“Tentunya target besarnya adalah bagaimana pelayanannya lebih baik,” ujarnya.
Hasil pengecekan, pembangunan Poli Rawat Jalan yang tengah dikerjakan sudah mencapai 37 persen. PH, sapaan Paolus Hadi berharap, akhir Desember 2019 selesai 100 persen.
“Yang kita pahami kegiatan ini betul-betul kita harapkan, karena ini untuk rumah sakit pasti khusus, desainnya dan seterusnya sesuai standar Kemenkes,” terangnya.
Meski diakuinya masih banyak PR untuk membangun membangun instalasi-instalasi pendukung perawatan dan juga rawat inapnya. Namun ia berkomitmen rumah sakit tesebut sudah bisa difungsikan.
“Paling tidak awal Januari 2020 sudah ada yang kita layani di sini, terutama untuk rawat jalan. Kalau sampai 2020 clear dengan rawat inapnya, artinya rumah sakit ini sudah siap pakai. Kita sudah bisa memindahkan rumah sakit MTh Djaman ke sini. Tapi karena ini masih poli rawat jalan, mungkin rawat inapnya masih di rumah sakit yang lama,” ujarnya.
Tak hanya itu, di rumah sakit yang baru nanti juga akan disedikan helipad sebgaai lokasi evakuasi darurat.
“Informasinya di desainnya kita siapkan semua. Karena kalau sampai jangka panjang, helipad penting. Apalagi darurat yang harus dievakuasi, kita sudah standard. Jadi heli bisa turun,” ungkapnya.
Karenanya PH meminta dukungan Kajari Sanggau untuk memonitor rangkaian proses pengerjaan agar sesuai dengan standar yang sudah disepakati melalui kontrak.
Kajari Sanggau, Tengku Firdaus memastikan pihaknya melalui instrumen Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) akan mengawasi kegiatan pembangunan tersebut.
“Tadi pak bupati mengatakan progresnya sebesar 37 persen. Tapi targetnya sebenarnya adalah 35 persen. Jadi plus dua persen. Jadi apreseasi juga kepada pelaksana. Kita pastikan kuantitas dan kualitas sesuai dengan perjanjian kontrak,” pungkas Tengku Firdaus. (Ram)