KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Dinas Kesehatan Kabupaten Landak mencatat sepanjang januari hingga juli 2019 penderita inpeksi saluran pernapasan atau (ISPA) di Kabupaten Landak mencapai 14.904 kasus.
Dari jumlah tersebut Kecamatan Ngabang menempati kasus tertinggi penderita ispa dengan kasus yang ditemukan mencapai 4.044 kasus, disusul Kecamatan Jelimpo dengan 3.124 kasus, Kecamatan Sengah Temila 1.979 kasus. Sementara untuk kecamatan Serimbu dan Kecamatan Mandor menempati kasus terendah dengan masing-masing 9 kasus.
“Jika dilihat dari indeks peningkatan kasus ISPA perbulan di Kabupaten Landak pada bulan januari tercatat ditemuka ada 1008 kasus, sementara di bulan febuari 1205 kasus, maret 1582 kasus, april 1556 kasus, mei 1097 kasus, juni 1185 kasus, dan juli 1417 kasus” Jelas Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Landak Suisin kamis (05/09/2019).
Meski angka penderita ISPA di Kabupaten Landak tergolong tinggi, namun hingga kini Dinas Kesehatan Kabupaten Landak memastikan belum terjadinya peningkatan kasus yang cukup siknifikan selama berlangsungnya periode musim kemarau yang disertakan dengan mulai munculnya kabut asap di sejumlah wilayah di Kabupaten Landak.
“Berdasarkan angka kasus yang tercatat selama januari hingga juli 2019 dimana pada periode bulan maret dan april angka kasus ISPA tercatat cukup tinggi, namun menurun kembali pada periode mei hingga juli 2019,” tambah Suisin.
Meski kasus ISPA di Kabupaten Landak masih belum masuk pada kejadian luar biasa, namun Dinas Kesehatan Kabupaten landak mengaku terus berupaya untuk menekan agar kasus ISPA di Kabupaten Landak semakin menurun, salah satunya dengan menggalakan kepada masayrkat untuk tetap menjaga kesehatan diri.
“Kita himbau kepada masyarkat untuk dapat mengurangi aktivitas diluar rumah, jika kondisi udara masuk dalam kategori tidak sehat, jika harus melakukan aktivitas diluar rumah kita juga meminta agar masyarakat dapat menggunakan masker,” ketusnya (Sab).