Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan, Ini yang Harus Diwaspadai…

Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan, Ini yang Harus Diwaspadai…

Suriansyah
Suriansyah

 
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan, diproyeksi akan mendorong investor untuk berduyun-duyun ke pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga ini. Alhasil, kebutuhan tenaga kerja akan semakin besar.

Geografis Kalimantan yang berbatasan darat dengan negara tetangga tentu menjadi peluang besar masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA). “Sehingga pengawasan terhadap TKA harus semakin ditingkatkan,” kata Suriansyah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, kepada wartawan di Pontianam, Jumat (30/08/2019).

Bukan mustahil, peluang besar itu dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memasok TKA secara ilegal ke Kalimantan. “Ini tugas Keimigrasian untuk memastikan tidak ada TKA ilegal yang masuk,” kata Suriansyah.

Dengan otoritasnya, Keimigrasian harus lebih rutin memantau lalu lintas orang antarnegara. “Harus aktif. Jangan menunggu laporan masyarakat baru bergerak,” harap Suriansyah.

Setiap mega proyek di Kalimantan seperti pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sangat mungkin memanfaatkan TKA. Harus dipastikan mereka dilengkapi dokumen yang sah dan dipantau secara berkala.

Pembangunan Pelabuhan saja menjadi peluang bagi masuknya TKA, apalagi bila pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan terealisasi. Dapat dipastikan akan banyak mega proyek yang membutuhkan banyak tenaga kerja.

Sebelum menimbulkan masalah, Suriansyah berharap, otoritas terkait meningkatkan pengawasan untuk memantau pergerakan TKA di Kalimantan, termasuk di Kalbar. “Kalau perusahaan mempekerjakan TKA dengan dokumen lengkap dan memenuhi persyaratan, tentu tidak masalah,” ujarnya.

Namun apabila TKA itu ilegal, harus ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku. Jangan setelah jumlahnya melimpah dan menimbulkan gejolak di masyarakat, baru bertindak.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *