Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Bursa Inovasi Desa Diibaratkan Menu, Wabup Sanggau: Jangan Milih yang Tak Dimakan

Bursa Inovasi Desa Diibaratkan Menu, Wabup Sanggau: Jangan Milih yang Tak Dimakan

Foto—Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot memberikan sambutan pada pembukaan Bursa Inovasi Desa Kecamatan Kapuas-Kecamatan Mukok, Kamis (29/8) di aula kantor Camat kapuas.
Foto—Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot memberikan sambutan pada pembukaan Bursa Inovasi Desa Kecamatan Kapuas-Kecamatan Mukok, Kamis (29/8) di aula kantor Camat kapuas.

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, secara resmi membuka Bursa Inovasi Desa untuk Kecamatan Kapuas dan Mukok, Kamis (29/8) di aula kantor Camat Kapuas. Sebanyak 87 orang perwakilan desa dari dua kecamatan itu hadir di acara tersebut.

Dikatakan Ontot, Bursa Inovasi Desa secara khusus dibagi per bagian. Bagian infrastruktur, ekonomi dan SDM. Melaui kegaiatan ini, desa-desa yang ada bisa melihat potensi yang ling urgen yang bisa mereka buat dan kembangkan.

“Ibarat makanan itu, menunya ini ini ini. Tinggal milih mau yang dimakan. Jangan milih yang tak dimakan. Artinya jangan memilih yang tidak bermanfaat bagi desa. Itu jangan. Hanya ingin pribadi, bukan kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya kepada wartawan ditemui usai acara.

Bursa Inovasi Desa sudah berjalan selama dua tahun. Onto mengatakan saat ini desa-desa sudah banyak perkembangan ketimbang sebelumnya. Hal ini lantaran desa-desa di Kabupaten Sanggau, sebut Ontot sebagain besar sudah menunjukkan titik-titik kemajuan. Terutama dengan dikucurkannya Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD).

“Dengan dibuat formulasinya (desa-desa) sudah mulai membaik,” kata dia.

Status desa sendiri, sebut Ontot, beragam, mulai dari yang tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Pemprov Kalbar dan Pemkab Sanggau saat ini tengah mengejar status desa mandiri.

“Kalau (desa) tertinggal di Kabupaten Sanggau sepertinya tidak ada. Dengan dipacu dengan DD dan ADD, mereka sudah lepas (dari tertinggal),” terangnya.

Namun untuk mengejar kategori desa mandiri juga bukan pekara mudah. Harus kerja keras, lantaran ada variabel-variabel itu harus dipenuhi. Tahun ini Pemkab Sanggau, lanjut Ontot, menargetkan enam desa yang mencapai status desa mandiri.

“Beberapa di antaranya yang berpotensi (jadi desa mandiri) Desa Pusat Damai, Tanjung Merpati, di Kembayan, di Semuntai, Toba, Teraju, Balai Karangan, Entikong dan Sosok,” ungkapnya.

Ia mengaku selama ini inovasi yang cukup mencolok di desa-desa adalah yang menyangkut infrastruktur, baik berupa jalan, jembatan, jalan usaha tani (JUT). Pun demikian pula dengan inovasi di bidang kesehatan.

“Artinya dengan adanya dana-dana pemerintah, dengan inovasi yang ada di desa makin berkembang. Tapi untuk mengejar desa mandiri ini yang harus kita tingkatkan,” pugkasnya. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *