KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – RSUD M Th Djaman Sanggau masuk dalam rumah sakit yang direkomendasikan turun kelas atau tipe rumah sakit, dari kelas C menjadi kelas D. Rekomendasi itu dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, berdasarkan hasil reviu atau penelaahan kelas rumah sakit yang dilakukan terhadap seluruh rumah sakit di Indonesia.
Untuk mencegah penurunan status tersebut, Direktur RSUD MTh. Djaman Edy Suprabowo mengambil beberapa langkah kongkret, di antaranya melakukan MoU atau kerjasama dengan dokter anestesi di Rumah Sakit Landak.
“Sekitar bulan Agustus kemarin kita ke Landak. Tinggal MoU saja lagi,” kata Edy.
Sedangkan untuk solusi jangka panjangnya, pihak RSUD MTh. Djaman meminta Pemda Sanggau menyekolahkan dokter umum yang ada di Kabupaten Sanggau untuk memenuhi dokter spesialis yang kurang.
“Kita minta Pemda untuk menyekolahkan dokter-dokter umum yang ada ditempat kita untuk memenuhi dokter spesialis yang kurang. Dan yang paling cepat itu ya kita MoU dengan beberapa rumah sakit yang ada,” ujarnya.
Rumah sakit yang sudah memiliki MoU diantaranya Rumah Sakit Landak, Rumah Sakit Melawi
“Tahun 2016 lalu MoU sudah kita mulai. Ada beberapa dokter yang sudah kita MoU di antaranya dokter THT kemudian dokter radiologi juga,” ungkapnya.
MoU dengan dokter anestasi Kabupaten Landak ditegaskan Edy hanya bersifat sementara.
“Ini sifatnya sementara. Karena sudah ada dua dokter anestesi yang kita sekolahkan. Tahun kemarin ada yang kita sekolahkan, tahun juga ada, ya mudah-mudahan dalam dua tahun ke depan kita sudah punya dokter anestesi sendiri,” harapnya.
Edy mengakui bahwa yang menjadi hambatan utama RSUD MTh. Djaman sampai saat ini adalah persoalan SDM, terutama tenaga dokter.
“Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan dengan menyekolahkan terus dokter kita dapat menyelesaikan persoalan ini,” harapnya. (Ram)