Jumat , 22 November 2024
Home / LANDAK / Suplai Air Bersih ke Pelanggan Tidak Maksimal, Ini Penjelasan Dirut PDAM Tirta Landak

Suplai Air Bersih ke Pelanggan Tidak Maksimal, Ini Penjelasan Dirut PDAM Tirta Landak

0bb72974-1811-4c07-a1c3-e7d1dec902ab

 

KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Debit sumber air bersih PDAM Tirta Landak mengalami penurunan cukup sikgnifkan, dampaknya pasokan air bersih kepada para pelanggan dilakukan dengan system penjadwalan.

“Kami mohon maaf kepada para pelanggan mengingat potensi kemarau cukup panjang maka beberapa sumber air baku PDAM mengalami penurunan yang cukup siknifikan diantaranya sumber air baku sungai merasak dan setegung sehingga tekanan air dibeberapa titik zona mengalami kendala dalam pendistribusian” jelas Dirut PDAM Tirta Landak Gusti Muhardi rabu (28/08/2019).

Gusti Muhardi menambahkan jika sebelumnya PDAM Tirta Landak mampu mengelola kapasitas air baku dari 300 liter perdetik, dengan sumber air baku yang diambil dari setegung saat ini turun menjadi 20 liter perdetik, sedangkan untuk sumber air yang diambil dari sungai merasak yang sebelumnya mampu dikelola 100 liter perdetik saat ini turun hingga 10 liter perdetik.

Meski dimikian untuk terus memenuhi pendistribusian kepada para pelanggan pihak PDAM Tirta Landak melakukan upaya injeksi terhadap pipa-pipa yang mengalami penurunan debit air. Namun dalam pelaksanaannya PDAM Landak mengaku masih ada zona-zona yang belum maksimal dalam pensulpaian air kepada para pelanggan.

“Kita sudah berupaya secara maksimal, namun seperti kita ketahui ini juga merupakan factor alam yang tidak kita kehendaki bersama, mungkin harapan kita semoga kedepannya ada curah hujan untuk membantu menambah debit air kita yang ada di sungai merasak dan sungai setegung,” tambah Muhardi.

Untuk tetap menjaga suplei air kepada para pelanggan tetap teraliri,  saat ini pihak PDAM Tirta Landak terpaksa melakukan sistem penjadwalan secara bergilir kepada masing-masing konsumen.

“Untuk daerah-daerah yang kurang tekanan kita akan membagi waktunya seperti di Komplek Bisma itu memang kita bagi waktunya dari sore sampai malam, maka air itu tidak bisa normal seperti biasanya, mungkin kedepan akan kita upayakan agar pembagian air bisa merata,” ketusnya (Sab)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *