Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Sanggau Diharapkan Jadi yang Pertama Gaungkan Kebersamaan

Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Sanggau Diharapkan Jadi yang Pertama Gaungkan Kebersamaan

Foto---Bupati Paolus Hadi memeluk jemaah haji asal Sanggau yang baru tiba dari Tanah Suci, Selasa (27/8) malam di Asrama Haji Batam
Foto—Bupati Paolus Hadi memeluk jemaah haji asal Sanggau yang baru tiba dari Tanah Suci, Selasa (27/8) malam di Asrama Haji Batam

 

KALIMANTAN TODAY, BATAM. Jemaah haji Kabupaten Sanggau tiba di asrama haji Batam pada Selasa (27/8) sekitar pukul 22.00. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 ini meliputi Kabupaten Sanggau, Mempawah, Landak dan Melawi yang berjumlah 401 orang.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi didampingi Ketua TP PKK Sanggau, Arita Apolina, Kepala Kantor Kemenag Sanggau, H M Taufik dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sanggau, tampak hadir di asrama haji Batam guna menyambut para jemaah. Hadir pula, Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan.
Bupati Paolus Hadi mengatakan, secara umum jemaah haji Kabupaten Sanggau dalam keadaan sehat. “Dan begitu sampai di sini (Batam) pasti dicek lagi kesehatannya. Kita berharap tidak ada yang tidak sehat,” katanya.

PH, sapaan Paolus Hadi mendoakan para jemaah menjadi haji mabrur, serta menjadi contoh, pemberi semangat untuk Sanggau yang lebih baik kedepan.

“Naik haji inikan adalah menjalankan rukun Islam kelima. Tentu saya juga berdoa di tahun-tahun yang akan datang juga semakin bertambah jemaah haji kita. Karen saya tahu juga daftar sudah cukup banyak, tinggal soal kuota,” ujarnya.

PH juga meminta kesaksian dan pengalaman selama ibadah haji bisa dibagikan ke masyarakat. “Saya juga berharap jemaah haji kita menjadi yang pertama mengaungkan kebersamaan didaerah kita,” tegasnya.

Kepala Kantor Kementrian Agama Sanggau (Kemenag) H M Taufik menyampaikan, jemaah haji asal Sanggau berjumlah 108 orang yang tergabung dalam kloter 11, meliputi Kabupaten Sanggau, Mempawah, Melawi dan Landak.

“Alhamdulillah mereka sehat-sehat semua, artinya tak yang sempat sakit berat. Paling ada kasus misalnya yang sakit bisul, tapi karena diabet-nya tinggi jadi bisulnya infeksi. Dan sudah dapat ditanggani tim kesehatan yang ada di kloter,” ujarnya.

Setelah tiba di Batam, jemaah haji kloter 11 akan diberangkatkan ke Pontianak pada Rabu 28 Agustus 2018. ”Penerbangan ketiga, sekitar pukul 13.00. Setelah itu bermalam di Asrama Haji Pontianak satu malam, baru lusanya ke Sanggau,” ujarnya.

Total jemaah haji Sanggau sebanyak 116 orang dan terbagi menjadi dua. Yang tiba di Batam termasuk gelombang pertama. “Yang 8 orang, nanti tanggal 30 baru tiba lagi di Batam, tergabung dalam kloter 16. Yang 8 orang itu termasuk dalam kuota yang tambahan 10 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Provinsi Kalbar, Kabupaten Sanggau, H Ade Djuandi mengaku berusaha seoptimal mungkin membantu para jemaah, baik dari tim kesehatan maupun tim ibadah haji.

“Kami selalu mengisi tausiyah-tausiyah di hotel hampir setiap hari. Saya dipercayakan jadi imam di sana. Kepercayaan itu sangat luar biasa oleh kawan-kawan kita dari Sanggau, Melawai, Mempawah, dan Landak,” ujarnya.

Bahkan ada seorang yang risiko tinggi dari segi kesehatan yakni Abdul Syukur, 84, dari Kabupaten Landak tetap dibantu, mulai dari tawaf sampai tahap akhir.

“Kita bantu beliau. Walaupun bukan orang Sanggau tapi tetap kita bantu. Itulah kita saling membantu, melayani, mengayomi semua jemaah haji yang ada di kloter 11 itu,” ujarnya.

Beberapa jemaah, lanjut Ade, ada yang sakit karena perubahan cuaca yang panas mencapai 48 derajat celcius. Bahkan biasanya nembua angka 50 derajat celcius.

“Jadi wajarlah yang berusia 60, 70 bahkan 80 tahun keatas, yang pertama itu batuk dan pilek tetap mereka rasakan. Tapi apapun ibadah wajib maupun ibadah rukunnya dapat kami lakukan dengan sebaik-baiknya atas kerjasama semua kloter dan jemaah yang ada di kloter 11,” pungkasnya. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *