KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Tahun Anggaran (TA) 2019 sisa sekitar 4 bulan lagi. Namun serapan APBD Provinsi Kalbar masih sangat rendah. Padahal uang rakyat itu sangat dibutuhkan, terutama untuk memperbaiki infrastruktur jalan.
“Jalan di Kalbar ini masih banyak yang rusak,” kata Subhan Nur, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, kepada wartawan di Pontianak.
Subhan menilai, dengan masih sedikitnya penyerapan APBD TA 2019 ini menunjukkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar belum terlalu serius memperbaiki infrastruktur.
“Serius saja benahi jalan itu. Jangan banyak melebar, Desa Mandiri-lah, apalah. Yang jelas-jelas saja, jalan provinsi banyak yang rusak itu dikeluhkan masyarakat,” kata Subhan.
Banyaknya program yang dicanangkan Gubernur Kalbar, menurut Subhan, merupakan salah satu penyebab kurang seriusnya pembangunan infrastruktur. Padahal bidang ini sangat penting untuk menunjang program lainnya.
Seringkali pencanangan program-program itu menyebabkan banyak pengerjaan prioritas kurang optimal, yakni pembangunan infrastruktur yang hingga kini belum terealisasi.
Padahal, lanjut Subhan, bidang infrastruktur ini sudah dibahas dan disepakati antara Eksekutif dan Legislatif Kalbar dan menjadi prioritas utama. “Tinggal dijalankan saja,” ucapnya.
Cukup banyak alasan yang disebut sebagai penyebab sedikitnya penyerapan APBD TA 2019 tersebut. Di antaranya proses tender segala macam dan lainnya. “Kita minta tender itu harus segera dilaksanakan,” tegas Subhan.
Terutama terkait pengerjaan infrastruktur jalan yang rusak berat seperti di Jalan Merbau, Jalan Sintete di Kabupaten Sambas dan ruas lainnya yang seringkali dikeluhkan masyarakat.(dik)