KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Sejumlah ruas jalan di dalam Kota Sanggau mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan yang sudah berlangsung cukup lama itu terlihat disejumlah titik di dalam kota.
Kerusakan tersebut terlihat di Jalan Gunung Bentuang Kelurahan Ilir Kota, di jalan losmen Sampoerna, jalan Haji Abbas depan Masjid Agung, jalan Haji Abbas turunan rumah Sakit Centra Medika, tanjakan sebelum Kantor Cabang Dinas jalan Sutan Syahril dan sejumlah titik lainnya di Kota Sanggau. Hingga saat ini belum ada tindakan dari Pemerintah Daerah terkait kondisi tersebut.
“Jalan Dr. Soerono Sei Sengkuang juga perlu perhatian. Jalan itu terancam terputus karena tidak memiliki aliran air atau drainase. Cobalah Pemerintah buatkan anggarannya,” keluh tokoh masyarakat Sanggau, Nazaruddin kepada wartawan, Selasa (30/7).
Pria yang akrab disapa Abo Nanang itu menuding Pemerintah Daerah lambat bahkan cenderung tak perduli dalam menangani kerusakan sejumlah ruas jalan di Kota Sanggau, bahkan terkesan dibiarkan rusak.
“Buktinya, kerusakan ini sudah lama terjadi, sayapun sudah unggah di media sosial facebook, tapi belum ada tindakan apapun dari Pemerintah Daerah,” ujarmya.
Nanang meminta Pemda segera mengambil tindakan. “Jangan sampai nanti ada korban, baru ribut. inikan jelas-jelas kerusakannya di depan mata kita. Dimana hati nurani Pemerintah melihat kondisi ini,” ujarnya.
Ditambah lagi, kondisi kerusakan jalani di sejumlah ruas jalan di dalam Kota Sanggau itu sempat menjadi perbincangan tamu dari luar Sanggau yang kebetulan datang di Sanggau.
“Biasa kan mereka ngopi di pasar. Di depan mata mereka kerusakan jalan tu. Saya dengar mereka ngomong, kok Pemkab Sanggau biarkan ya jalan berlobang macam ini. Itu yang saya dengar, kan malu kita sebagai masyarakat Sanggau,” pungkasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Plh Kepala Dinas Bima Marga dan SDA, Didit Richardi menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap sejumlah lokasi kerusakan jalan yang terjadi di dalam kota Sanggau.
“Kondisi jalan di dalam kota ini tiap tahun menjadi fokus perhatian kita. Karena begini, apalagi ini jalan status kabupaten dan ini juga indikator kinerja kita di dinas. Jadi tiap tahun kita survei kondisi untuk kita laporkan ke pusat untuk mendapatkan DAK itu,” jelas Didit sapaan akrabnya.
Dikatakannya, rata-rata jalan yang ada di dalam kota, berstatus jalan kabupaten dan harus masuk dalam perencanaan. Jika tidak masuk dalam perencanaan, maka perbaikannya akan dikerjakan secara swakelola.
“Tapi swakelola ini kan terbatas dananya, oleh karenanya kita lihat prioritasnya mana yang harus kita tangani cepat, karena Undang-undang jalan mengharuskan kita cepat mengatasi kerusakan jalan seperti ini supaya pengguna jalan tidak mengalami kecelakaan,” kata Didit.
Didit memastikan akan segera melakukan perbaikan jalan dimaksud, asalkan sudah masuk dalam perencanaan tahun sebelumnya.
“Kalau ada dananya pasti kita perbaiki, tapi kalau tidakpun kita gunakan sistem swakelola. Jalan samping Apotik Yoga misalnya, kan bahaya tu, kalau jalan sepeti itu perencanaanya harus setahun sebelumnya, nanti saya ceklah apakah jalan itu masuk penanganan kita tahun ini atau tidak, karena yang tahu teknisnya kan di bidang,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan dalam lima tahun ini Ia akan merencanakan ulang pembangunan Kota Sanggau, termasuk infrastruktur. “Kita rencanakan, lima tahun inikan kita rencanakan lagi,” jawabnya singkat. (Ram)