KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Kewilayahan Bina Karuna Kapuas 2019 diwilayah Hukum Polres Bengkayang dalam rangka mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2019. Apel di gelar di halaman Mapolres Bengkayang, Rabu (24/7).
Gelar pasukan dalam kesiapan operasi yang akan dilaksanakan selama 40 hari kedepan, antisipasi musim kemarau pada bulan Juli, Agustus dan September.
Kapolres Bengkayang AKBP Yos Guntur Yudi Fairus Susanto dalam membaca amanat upacara Kapolda Kalbar mengatakan, Kalbar merupakan salah satu provinsi yang rawan terjadi kebakaran hutan, kebun dan lahan.
“Kita mengetahui bahwa Kalbar memiliki kondisi geografis yang memiliki bentangan 11/6 pulau Jawa denganuasa daratan 110.000 kilometer persegi, serta terdapat 14.680.790 hektare lahan perkebunan dan pertanian, dan juga hamparan lahan gambut yang cukup luas di setiap wilayah di Kalbar ,” ungkap Kapolres.
Kondisi geografis Kalbar yang luas menjadikan sebuah potensi bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan dengan cara membakar. Hal tersebut lah yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalbar.
Sementara di kabupaten Bengkayang sendiri, hampir semua kecamatan rawan karhutla. Lima diantara yang paling rawan karhutla karena memiliki lahan gambut, seperti di kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Jagoi Babang, Seluas dan Menterado.
“Kelima kecamatan ini rata-rata berada pada lokasi perkebunan perusahaan sawit,” ungkapnya.
Dalam hal itu, kata Kapolres pihaknya bekerja sama dengan Pemda, TNI dan elemen-elemen masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya Karhutla.
“Kita tidak menginginkan adanya penegakan hukum , karena masalah karhutla ini bisa kita atasi dan mencari solusinya,” tegas Kapolres.
Menurut Kapolres Bengkayang, yang perlu menjadi perhatian semua pihak baik swasta maupun pemerintah dalam penanganan Karhutla adalah upaya Preemtif. Dimana dalam melakukan upaya ini, perlu melakukan pemetaan titik hotspot, mendeteksi dini, lakukan himbauan serta sosialisasi kepada pihak perusahaan dan masyarakat.
“Kita juga koordinasi dengan dinas terkait, dan memberdayakan peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta Kades atau Lurah sebagai kekuatan tiga pilar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, memberdayakan peran Tomas dan mendorong Pemda melakukan upaya sesuai tupoksinya,” ujar Kapolres.
Sementara dalam upaya preventif, Polres Bengkayang akan melakukan patrol bersama, mendatangi TKP dan melakukan pemadaman bersama stake holder lainnya serta mengajak masyarakat dan perusahaan guna mengantisipasi kebakaran.
“Saya mengajak kepada seluruh peserta gelar pasukan dan semua segenap elemen masyarakat bersinergi, bersatu padu untuk memberikan solusi bagi permasalahan karhutla di kabupaten Bengkayang,” ujar Kapolres.
Perwira Penghubung Kodim 1202, Singkawang Mayor inf. Sartono, mengatakan pada intinya baik TNI POLRI, serta pemeritah akan melakukan persiapan hari kemarau. TNI sendiri akan melakukan gelar pasukan penanganan Karhutla di Kodim 1202 Singkawang.
“Karena kita membawahi dua Kodim, Bengkayang dan Sambas serta di Singkawang jadi gelar pasukan di laksanakan di Kodim 1202 Singkawang. Tentu kita melakukan pemetaan di kabupaten Bengkayang , pemetaan wilayah gambut dan tidak gambut. Yang kita fokuskan ialah wilayah gambut yang berada di wilayah pesisir (Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Capkala). Kalau wilayah Bengkayang ke Jagoi Babang itu bukan wilayah gambut, tapi perlu diwaspadai karena terdapat perkebunan dan pertanian,” ujarnya.
Lanjutnya, lima desa yang rawan karhutla akan ditempatkan pos-pos penanganan Karhutla.
Sementara itu, pemeritah kabupaten Bengkayang melalui Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politk Luther Wongkar, dengan melihat segala fasilitas yang tersedia pihaknya akan menyampaikan kepada pimpinan, dalam hal ini Bupati Bengkayang untuk memperkuat saran dan prasarana yang ada di setiap kecamatan.
“Kita akan memperkuat mobilenya alat-alat yang kecil, dan mengantisipasi sebelum mobil damkar yang besar datang . Mudahan pemkab Bengkayang kedepan dapat menyediakan di masing-masing kecamatan, tidak hanya digunakan pada adanya kebakaran hutan tetapi juga digunakan juga jika terjadi kebakaran lainnya,” ujar Luther. (Titi)