KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – RSUD M.Th. Djaman yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sanggau terancam bakal turun kelas menjadi tipe D. Beberapa fasilitas pelayanan, terutama dokter spesialis ternyata masih belum lengkap.
“Spesialis anastesi, yang kita pun masih mencari. Saya sudah bilang direktur kemarin, sebenarnya itu harus dikejar. Ini kan masih tenggang waktu beberapa bulan. Kalau tidak bisa dipenuhi, akan dipertimbangkan untuk turun kelas,” kata Penjabat (Pj) Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka.
Dikatakannya, Kementerian Kesehatan saat ini sangat ketata dalam hal menaikkan kelas pelayanan RSUD. Dan itu berlaku seluruh Indonesia. Tidak mudah menaikkan kelas pelayanan RSUD, jika beberapa ketentuan atau kebutuhan fasilitas layanan tak terpenuhi.
Terkait dokter spesialis anastesi itu, Kukung mengaku sebenarnya anggaran untuk itu sudah tersedia. Upaya untuk kerjasama dengan dokter-dokter spesialis dari luar juga sudah telah dilakukan. Hanya saja, masih belum ada yang tertarik untuk ke Sanggau.
“Karena yang namanya spesialis itu harus kerjasama. Kemarin beberapa SKPD, termasuk Dinas Kesehatan juga membantu untuk berkerjasama dengan Unpad dengan universitas-universitas di Jawa, tapi sampai hari ini belum ada titik terang.
Pihak RSUD diberikan waktu sekitar tiga bulan untuk memenuhinya. “Memang kita belum dapat surat resminya, informasinya kami diberi waktu selama tiga bulan,” ujarnya.
Optimiskah dalam waktu tersebut akan terpenuhi? “Ya tetap kita upayakan. Saya sudah panggil pak direktur kemarin, dia juga usaha. Saya juga diwarning,” akunya.
Jika sudah mendapatkan surat resminya, Kukuh mengaku Pemda akan tetap berkoordinasi ke Kemenkes untuk mempertahan kelas tipe C untuk RSUD M.Th. Djaman. “Justeru kita kan mau meningkatkan ke Tipe B. Yang namanya tipe B itu kan tidak hanya infrastruktur,” pungkasnya. (Ram)