KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Asisten Deputi Bidang Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Abdul Rafur menghadiri sekaligus membuka kegiatan Konferensi Studi Regional (KSR) Regio Kalimantan Barat Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia (PMK-RI) Sanctus Thomas Aquinas tahun 2019, di Aula II lantai V, Kantor Bupati Bengkayang, Rabu (17/7).
KSR Regio Kalimantan Barat PMKRI St. Thomas Aquinas tahun 2019 akan berlangsung selama empat hari, yakni pada tanggal 17-20 Juli 2019 dan diikuti oleh 6 Cabang yang ada di Regio Kalimantan Barat yaitu, PMKRI Cabang Pontianak, cabang Sungai Raya, cabang Sintang, cabang Melawi, cabang Ketapang dan cabang Bengkayang.
Komisaris Daerah Regio Kalimantan Barat PMK-RI St. Thomas Aquinas, Anselmus Asang mengatakan, Konferensi Studi Regional merupakan salah satu pendidikan formal berjenjang yang ada di
PMKRI.
“Konferensi Studi Regional menjadi ruang bagi kader perhimpunan memaknai, memetakan, menganalisis secara kritis, komprehensif, lateral, dan logis
atas situasi masyarakat lokal atau regionalnya,” ujar Asang.
Lanjutnya, sebagai bagian dari proses kaderisasi, KSR juga sebagai ruang bagi kader membangun jaringan dan sinergi dengan stakeholders setempat.
Melalui senergitas cabang-cabang di Komisariat Daerah (Komda), KSR menjadi
ruang kajian ilmiah dalam memetakan isu-isu, memecahkan permasalahan hingga menghasilkan naskah ilmiah sebagai tawaran solusi akan permasalahan yang ada.
“Hasil kajian di KSR juga menjadi kajian bersama di tingkat nasional yang akan dibahas di Konferensi Studi Nasional (KSN) PMKRI,” ucap Asang.
Adapun isu yg diangkat pada kegiatan tersebut adalah berkenaan dengan SDM, Teknologi dan Ekologi. Sumber Daya Manusia dinilai penting, karena merupakan kunci yang utama dalam unsur pembangunan. “Sementara teknologi merupakan hasil karya manusia yang mampu mempermudah proses kerja manusia dan bumi ini adalah milik kita bersama yang harus kita jaga secara terus menerus agar dapat terus memberikan kenyamanan pagi kita semua,” tuturnya.
Isu tersebut akan dikaji secara mendalam selama kegiatan berlangsung dan akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait.
Sementara itu, Bupati Bengkayang melalui Staf Ahli Bupati bidang Pemeritahan, Hukum dan Politik, Luther Wongkar mengatakan, melalui seminar ini menjadi langkah awal dalam menata kehidupan umat beragama ke arah yang lebih baik. Demi kesejahteraan dan kehidupan masyarakat.
Keberadaan PMKRI mampu menjadi organisasi yang relevan dan bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman, memberikan kontribusi yang mempercepat wujudnya keadilan sosial, kemanusiaan sejati seperti yang dicita-citakan negara ini.
Dengan tema seminar ” Manusia Yang Bersumber Daya Dalam Berteknologi Untuk Menjaga Kuutuhan Ciptaan”. Ada tiga isu yang diangkat dan menjadi isu yang hangat menjadi pembicaraan di masyarakat yaitu, sumber daya manusia, teknologi dan ekologi.
“SDM merupakan aset organisasi yang sangat vital, karena peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya yang lain. Kita menyadari bahwa kita berada di era digital , dan keseharian manusia tidak lepas dari teknologi. Contoh penggunaan gadget, dan kebutuhan lainnya. Dalam hal ini manusia diajak bijak berteknologi, menyadari hal-hal positif dari teknologi, serta memahami hal yang keliru atas penggunaan teknologi,” ujarnya.
“Kita berada pada abad inovasi, teknologi menjadi kunci paling penting dalam memajukan bangsa. Maka kuncinya adalah dengan menguasai teknologi,” tambahnya.
Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Hukum dan Politik, Hermanus mengatakan, tujuan mulia dari Pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, mempunyai motivasi yang kuat dalam membangun ekonominya, religius, beradab, tertib hukum serta mampu berkiprah dan berdaya saing tinggi dalam komunitas global dengan berbagai bangsa lain.
“Kedepannya, eksistensi suatu bangsa bukan ditentukan oleh keunggulan komparatif dari kekayaan alamnya semata, tapi juga keunggulan SDM-nya yang berkualitas dan menjadi harapan kita untuk membangun bangsa dan negara,” ucap Hermanus membaca sambutan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Sebagai sebuah organisasi kepemudaan tentunya organisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berati khususnya bagi generasi muda, yang terarah sesuai dengan fungsi dan perannya dalam mencetak kader-kader yang berintektual bagi pembangunan SDM.
Sebagai pilar utama Pembangunan Bangsa dan negara, generasi muda diharapkan mampu mengantisipasi pengaruh negatif yang berkembang dalam era keterbukaan komunikasi dan informasi saat ini. Seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, minum keras, pergaulan sek bebas, dan tontonan pornografi, serta hal-hal negatif yang dapat menghambat lajunya pertumbuhan SDM yang berkualitas.
“Tentu organisasi kepemudaan ini menjadi harapan kita bersama, agar organisasi ini mampu melahirkan kader-kader muda yang memiliki wawasan yang komprehensif-integratif dalam melakukan pembinaan, menghadapi tuntutan jaman di era globalisasi.
“Melalui konferensi ini kita harapkan dapat menghasilkan rumusan dan masukan bagi proses pembangunan generasi muda, serta mampu membentuk SDM yang berkualitas dan unggul. Jadilah konferensi ini sebagai momentum untuk membangun jiwa yang bersih, sikap yang optimis, pikiran yang positif serta semangat dalam membangun hari esok. Mari kita jadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral dan etika dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan lebih maju,” tutupnya.
Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional dengan pematerinya langsung dari Kemenpora Abdul Rafur, Ketua Presidium PP PMKRI (pusat) Juventus Prima Yoris Kago, dan Anggota DPD /MPR RI Ibu Maria Goreti. Setelah Seminar Nasional dilaksanakan maka dilanjutkan dengan kegiatan KSR. (Titi)