
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyambut baik ide Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Hendrikus Hengki agar Pemda Sanggau memiliki alat berat. Dinas PUPR berencana mengusulkan pengadaan alat berat melalui APBD.
“Untuk menambah aset berupa alat berat yang kita kelola. Kami dari PUPR sangat mendukung. Alat berat yang kita punya yang masih aktif tinggal sedikit. Banyak yang sudah tidak bisa beroperasi,” kata Plt. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sanggau, Aris Sudarsono ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/04/2025).
Utamanya alat berat jenis motor grader dan ekskavator mini. Aris mengaku dua alat itu sangat dibutuhkan saat ini. Ekskavator mini dibutuhkan lantaran sering banjir, dan perlu normalisasi saluran air.
“Kemudian untuk grader, banyak jalan-jalan kabupaten yang perlu pemeliharaan melalui swakelola. Kita butuh grader. Motor grader yang kita punya itu buatan tahun 90-an. Jadi memang prioritas tadi, motor grader dan ekskavator mini,” akunya
Aris mengungkapkan, ide pengadaan alat berat tersebut sebenarnya sudah lama diutarakan ketika Paolus Hadi menjabat Bupati Sanggau. Ketika itu diusulkan pula Unit Pelaksana Teknis (UPT) setidaknya ada di tiga lokasi, Tayan, Kota Sanggau, dan Kembayan.
“Jadi masing-masing area ada di kecamatan ini bisa cepat. Ide ini sudah lama, ada tiga set alat. Tapi nanti kita usulkan ke bupati melalui TAPD. Paling efektif memang masing-masing setiap UPT ada,” ujar Aris.
Hanya saja alat berat bukan barang murah. Aris memperkirakan harga satu unit motor grader berkisar Rp.2 miliar. Sedangkan ekskavator mini, di bawah Rp 1 miliar. Artinya untuk tiga UPT dibutuhkan sekitar Rp 9 miliar. Aris berharap, meski tak langsung semua dipenuhi, setidaknya pengadaan alat berat tersebut dapat dilakukan bertahap.
“Kalau ada alat berat penanganan jalan itu bisa lebih cepat. Kita bisa swakelola. Pekerjaannya yang sifatnya mendesak, kita punya alat, tenaga teknis, operator, jadi tanpa menunggu kontrak atau lelang, bisa kita kerjakan cepat,” terangnya.
Aris menyebut, ruas jalan kabupaten di Sanggau sudah hampir 100 persen fungsional. Hanya satu ruas saja yang terganggu akibat longsor yaitu ruas jalan Sejuah-Noyan.
“Seperti di Tanjung Bunga, Bagan Asam bukan merupakan jalan kabupaten. Cuma tetap kita di hari-hari hujan tetap kita pelihara. Walaupun belum tentu ketika hujan, tetap fungsional. Makanya kami sangat setuju dengan usulan itu. Tinggal kemampuan keuangan kita,” pungkas Aris. (Ram)