KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pembangunan Arong Belopa Kota Sanggau diakui memiliki dampak negatif, berupa genangan air di kawasan Jalan Ampera dan sekitar Pasar Jarai, Kota Sanggau. Demikian diungkapkan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sanggau, Aris Sudarsono.
Solusi permanen untuk masalah tersebut adalah dengan pembanguan drainase induk yang langsung di arahkan ke Sungai Kapuas. Namun hal itu merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Badan Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) di Pontianak.
“Kita sudah mencoba membuat DED kemudian mengajukan usulan, tapi sampai saat ini memang ada realisasinya,” kata Aris Sudarsono kepada wartawan ditemui usai acara Forum Konsultasi Publik, Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Sanggau tahun 2026, Kamis (16/01/2025) di Hiotel Harvey, Kota Sanggau.
Meski demikian, upaya tetap dilakukan Dinas PUPR Kabupaten Sanggau untuk mengurangi banjir dan genangan air tersebut. Menggunakan APBD, kata Aris, tahun ini akan dibuat drainase permukiman yang akan dibangun mulai dari Simpang Ampera melaui Jalan Kom Yos Soedarso, tembus ke Sungai Kapuas.
“Semoga dengan drainase permukiman ini mengurangi banjir di daerah Arong Belopa dan daerah Pasar Jarai. Anggarannya Rp.500-an juta. Kita buat agak kecil. Kalau drainase induk itu kan bisa satu atau dua meter lebarnya. Kalau ini mungkin di bawah satu meter,” pungkasnya. (Ram)