KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menegaskan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang jumlah kasusnya terus meningkat tetap menjadi perhatian Pemda Sanggau. Penanggulangannya pun harus dilakukan secara menyeluruh.
“Kita sudah memanggil kepala Dinas Kesehatan. Sudah kita lakukan secara komprehensif, menyeluruh di kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau ini. Baik nanti Camat bekerja sama dengan Kapus, para Kades. Kita harus memetakan daerah-daerah mana yang paling tingkat rawannya,” kata Yohanes Ontot, Senin (06/11/2023)
“Berikutnya akan kita lakukan operasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tentu di daerah-daerah yang rawan dari hasil pemetaan kita,” sambungnya.
Ontot mengaku penanganan dan pemberantasan DBD harus melibatkan semua pihak. Termasuk masyarakat. Ia membantah jika obat dan alat fogging kurang. Ia juga menegaskan fogging serentak sudah kita lakukan, bekerja sama dengan berbagai lembaga dan perusahaan-perusahaan. Namun Ontot menjelaskan, fogging hanya membunuh induk nyamuk.
“Tapi jentik-jentiknya masih. Ini yang mau kita operasikan, sesuai hasil pemetaan daerah-daerah yang rawan. Instruksi pak Bupati kemarin, dan kita lanjutkan lagi ini, kita harus lakukan secara cepat. Nah ini kan penyakit yang tidak boleh kita abaikan.
Terkait belum ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kabupaten Sanggau, Ontot mengatakan hal itu erat kaitannya dengan ketersediaan anggaran.
“Kalau kita hitung, kalau KLB semua dana ditanggung pemerintah. Kemarin saya tanya Kadis sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan dana kita yang tersedia tidak sebanyak itu. Meski demikian, kita (penanganan) tetap kita lakukan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten hingga tingkat bawah,” pungkasnya. (ram)