Pangdam: Tangani Karhutla Dengan Strategi

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Karhutla bisa saja diatasi agar tidak terulang setiap tahunnya Kata Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Rahmat Supriadi. Asalkan, diprediksi dengan benar dan sesuai prosedur.

Untuk permasalahan tersebut kata dia, dirinya mengaku selalu mengikuti tren terjadinya karhutla di Kalbar.

“Ini pasti ada yang keliru dalam penangananya, pemerintah sudah bekerja keras dalam menanggulangi bencana Karhutla, namun karhutla masih terus berulang,” ujar Pangdam, Jumat (15/03/2019).

Kata Pangdam, perencanaan yang bagus atasi karhutla agar tidak terulang adalah mengubah kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan dengan cara membakar. Termasuk melakukan sosialisasi dan edukasi langsung kemasyarakat oleh pihak terkait tentang bahaya karhutla.

“Termasuk membentuk satgas karhutla, untuk satu komando agar efektif.dan efisien,” terang dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan patroli karhutla didaerah rawan atau daerah merah yang sudah terlebih dahulu didata berpotensi terjadinya karhutla.

Hal senada diungkap Kapolda Kalbar, Irjen pol Didi Haryono. Ia memaparkan bahwa, Polda Kalbar sudah maksimal berkontribusi dalam mengatasi karhutla di daerah rawan.

“Termasuk membuat embung-embung, sumur artesis serta membuat sekat-sekat di daerah potensi Karhutla,” ungkap Didi.

Namun lanjut Didi, ada sejumlah hambatan yang dihadapi pihaknya dalam mengatasi karhutla.

“Seperti, status lahan yang masih sengketa, masih adanya pemahaman oleh masyarakat bahwa lahan seluas 2 hektar boleh dibakar, selain itu juga pembakar lahan haruslah memiliki izin dari BMKG, serta susahnya mencari saksi dalam menegakkan hukum bagi pelaku pembakaran,” ungkap Didi.

Periode 2018 saja kata Didi, pihaknya menanggani 30 orang yang sudah menjalani proses hukum.

“6 orang meninggal dunia dan dengan jumlah lahan yang terbakar seluas 51.100 hektar,” pungkasnya. (jon)