KALIMANTAN TODAY, LANDAK – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa menghadiri launching Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) Desa Bagak, kegiatan tersebut diresmikan langsung Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel yang bertempat di Sekolah Dasar (SD) Negeri 16 Bagak, Desa Bagak, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, jum’at (20/01/23).
Dalam sambutannya Karolin mengatakan bahwa STOP BABS menjadi isu dunia, karena masih banyak penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pencemaran akibat kotoran manusia seperti diare, penyakit cacing, hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, dan yang terpenting STOP BABS ini merupakan bagian dari pola hidup bersih dan sehat.
“Buang air besar, buang air kecil pada tempatnya atau dengan jamban atau wc itu tanda-tanda hidup bersih dan sehat, kemudian juga tanda-tanda masyarakatnya sudah maju, kalau masih dihutan bearti masih primitif. Jadi, ODF atau STOP BABS merupakan program dunia yakni program dari WHO, bukan program kabupaten saja dan bukan program Indonesia tetapi dunia, ini memang menjadi keprihatinan dunia karena masih banyak penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pencemaran kotoran manusia menjadi persoalan Kesehatan,” ucap Karolin.
Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa menerangkan bahwa dimasa kepemimpinannya dirinya menantang kepala puskesamas dan desa untuk melaksanakan program STOP BABS di Kabupaten Landak, dan hanya Desa Mentonyek, Kecamatan Mempawah Hulu yang sudah melakukan ODF atau STOP BABS.
“Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan jabatan saya sebagai ketua PMI sama acara ODF ini, tetapi Saya yakin saya diundang karena kepala dinas dan kepala desanya mau pamer sama saya, bahwa akhirnya Desa Bagak, Kecamatan Menyuke ada yang mendeklarasikan ODF, begitu pak Pj Bupati Landak. Soalnya waktu dulu menjabat Bupati Landak Saya tantang baik Camat, Kapus, dan Kades untuk melaksanakan ODF dan hanya Kecamatan Mempawah Hulu yang melaksanakan, sekarang kita bersyukur sudah dua kecamatan dan dua desa yang sudah melaksanakan ODF ini,” terang Karolin.
Penjabat Bupati Landak Samuel mengungkapkan bahwa program ODF atau STOP BABS merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Landak untuk medorong masyarakat memiliki jamban dirumah dalam upaya menerapkan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.
“Ini memang sangat penting karena kualitas Kesehatan kita didukung dari lingkungan. Tadi sudah disampaikan juga oleh Ibu Karolin bahwa selama ini masyarakat sebelum ada sarana jamban ini masyarakat buang air sembarangan baik disungai, dihutan maupun dikebun-kebun dan itu tentu sangat tidak sehat. Oleh karena itu, pemerintah sampai mengurusi hal seperti ini, dan ini sebenarnya adalah untuk kepentingan masyarakat sendiri agar sarana yang sangat penting dalam kehidupan, harusnya sudah disediakan atau dibangun sendiri oleh masyarakat,” ungkap Samuel.
Launching Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) Desa Bagak ditandai dengan pembacaan deklarasi ODF oleh perwakilan masyarakat dan penandatanganan naskah deklarasi oleh Bupati Landak.