KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) kembali menggelar Anugerah Kihajar tahun 2022, 30 November lalu.
Anugerah Kihajar 2022 ini diberikan pada 34 guru dari sekolah berbeda di Indonesia. Salah satunya yang juga menerima anugerah Kihajar tahun 2022 ini yakni Nursiah, yang bertugas di SMPN 2 Seluas, Bengkayang.
Anugerah Kihajar tahun ini diberikan kepada pendidik dan peserta didik dari seluruh Indonesia yang berkarya dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajarannya.
Salah satu apresiasi tersebut di berikan kepada para guru yang mengikuti program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Tahun 2022. Pembatik ini berlangsung mulai dari tahap level 1 hingga Level 4 yang pada akhirnya terpilih 1 guru dari tiap provinsi yang mendapatkan apresiasi sebagai Duta Teknologi Pendidikan Kemdikbudristek Tahun 2022.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono saat di hubungi Suara Pemred, Minggu (4/12) menyampaikan, salah satu guru hebat Bengkayang menjadi Duta Teknologi Kemendikbud. Tentu hal tersebut menjadi kebanggaan untuk Bengkayang dan Kalbar pada umumnya.
“Salah satu guru hebat kabupaten Bengkayang yang bertugas di SMPN 2 Seluas, tempatnya terpencil dan susah sinyal tetapi tetap bisa mengharumkan nama Kalbar. Selamat buat Bu Nursiah,” ucap Heru Bangga.
Lanjut Heru, meskipun berada di daerah terpencil dan juga keterbatasan yang ada, tetapi hal tersebut tak menjadi halangan untuk berkreasi dan berinovasi. Ia juga berpesan kepada guru-guru lain untuk terus bisa berinovasi, sesuai dengan perkembangan teknologi.
“Gunakan growth mindset berpikir positif untuk menghasilkan sebuah karya besar. Semoga prestasi guru di pedalaman ini dapat menginspirasi guru-guru dipedalaman. Selamat dan sukses. Guru Bengkayang senantiasa Gembira Bergerak untuk “Mewujudkan SDM Unggul Bengkayang MANTAP,” pungkasnya.
Sementara itu, dari rilis Kemendikbud, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan, saat ini transformasi teknologi digital telah dilakukan dengan mengedepankan platform pendidikan yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan, guru, kepala sekolah, dan kepala dinas.
“Kita telah bersama-sama membuktikan bahwa teknologi digital bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien,” ujar Mendikbudristek dalam sambutannya secara virtual pada acara Anugerah Kihajar 2022 yang diselenggarakan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu (30/11).
Nadiem Makarim mengatakan, salah satu faktor yang mendorong pengembangan transformasi digital adalah semangat para guru, pelajar, dan para pemerintah daerah (Pemda) untuk mengikuti berbagai pelatihan teknologi yang diadakan Kemendikbudristek seperti program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK), Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math), serta materi-materi pembelajaran yang dibagikan melalui platform belajar.id.
Untuk itu, lanjut Mendikbudristek, sebagai apresiasi semangat dalam mengakselerasi transformasi sistem pendidikan dengan Gerakan Merdeka Belajar, Kemendikbudrsitek menggelar Anugerah Kihajar 2022. Melalui Anugerah Kihajar 2022, Menteri Nadiem berharap agar dapat mendorong semangat belajar para peserta didik serta guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan penggerak perubahan.
“Selamat kepada seluruh pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan Anugerah Kihajar 2022. Marilah kita terus serentak berinovasi bergotong royong mewujudkan Merdeka Belajar,” pesan Mendikbudristek.
“Transformasi teknologi digital telah dilakukan dengan mengedepankan platform pendidikan yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan, guru, kepala sekolah, dan kepala dinas. Kita telah bersama-sama membuktikan bahwa teknologi digital bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien,” ujar Menteri Nadiem lagi.
Kemudian, Dr. Hasan Chabibie, selaku Kepala Pusat Data Teknologi dan Informasi (Pusdatin) Kemdikbudristek menyampaikan, bahwa Duta Teknologi Pendidikan Tahun 2022 adalah mitra Pusdatin dalam menciptakan ekosistem digital pada pendidikan di daerah. Kedepannya para duta akan berkolaborasi dengan stakeholder yang ada di daerah demi menciptakan pendidikan yang lebih maju dan mampu menciptakan Profil Pelajar Pancasila.
“Ini adalah awal perjalanan dari guru-guru hebat untuk berbagi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan dalam menyebarkan inovasi-inovasi pembelajaran yang ada sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna bagi siswa,” tutupnya. (Titi).