Jumat , 22 November 2024
Home / BENGKAYANG / Wabup Bengkayang Optimis Tekan Stunting Jadi 18 Persen Pada 2023

Wabup Bengkayang Optimis Tekan Stunting Jadi 18 Persen Pada 2023

Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal saat Sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar pada Senin (29/8). Ist

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal optimis Bengkayang mampu terus menekan angka prevalensi stunting. Rizal meyakini pada 2022 angka stunting Kabupaten Bengkayang bisa ditekan hingga empat persen dari 26,8 persen menjadi sekitar 22 persen. Lalu pada 2023 mendatang angka stunting Bengkayang bisa turun menjadi 18 persen.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal saat membuka sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar pada Senin (29/8).

“Kita berharap 2023 angka stunting Kabupaten Bengkayang turun menjadi 18 persen lalu pada 2024 turun 14 persen, dengan mengerahkan semua potensi yang ada kita optimis stunting di Kabupaten Bengkayang bisa ditekan,” ucap Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal.

Dirinya menambahkan permasalahan stunting merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Semangat gotong-royong menurutnya harus ditumbuhkan dalam upaya percepatan penurunan stunting Kabupaten Benglayang. Terutama partisipasi masyarakat yang memiliki keuangan lebih untuk bisa membantu sesama.

“Saya optimis dengan kerjasama semua pihak angka stunting Kabupaten Bengkayang tidak mustahil bisa dibawah 14 persen,” katanya.

Ia juga mendorong ibu-ibu rumah tangga mampu memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk peningkatan ekonomi keluarga. Perkarangan rumah menurutnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman tebu, nangka, pisang dan lainnya. Dengan peningkatan ekonomi keluarga maka asupan gizi yang diterima keluarga juga akan bertambah.

“Kami berharap ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan perkarangan rumah untuk ditanami tanaman produktif. Selama ini perkarangan bunga hanya ditanami bunga,” jelasnya.

Rizal menyebutkan permasalahan stunting tentu menjadi prirotas karena akan berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena kasus stunting akan berdampak pada kemampuan kecerdasan yang rendah. Sehingga kasus stunting harus dicegah untuk kualitas SDM Kabupaten Bengkayang yang lebih baik.

Selain itu menurutnya hal lain yang harus menjadi perhatian keluarga yakni pemenuhan gizi dan pola asuh anak. Terutama konsumsi makan keluarga yang juga harus memperhatikan aspek gizi. Sehingga makanan yang dikonsumsi tersebut tidak asal hanya bertujuan untuk mengenyangkan.

“Banyak kasus stunting terjadi karena kita tidak peduli gizi yang makanan yang dikonsumsi hanya asal kenyang,” sebutnya.

Rizal juga mendorong keterlibatan perusahaan di Kabupaten Bengkayang untuk turut membantu percepatan penurunan stunting melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Selain perusahaan dirinya juga meminta peternakan-peternakan yang ada untuk turut membantu dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkayang.

“Jangan hanya perusahaan sawit, peternakan ayam juga wajib membantu misalnya telur, kalau kepedulian ini tertanam saya optimis stunting di Bengkayang mampu turun,” ungkapnya.

Dikatakannya dengan kepedulian dan kekompakan semua pihak angka stunting Kabupaten Bengkayang diyakini bisa ditekan. Dengan mengerahkan semua potensi yang ada dirinya optimis angka stunting di Kabupaten Bengkayang diyakini turun bisa turun. Sehingga target percepatan penurunan stunting bisa dicapai maksimal.

“Saya minta perusahaan jangan hanya memanfaatkan lahan Bengkayang tetapi mari turut membantu terutama stunting, ini kecil bagi perusahaan tapi besar manfaatnya bagi masyarakat,” jelasnya.

“Penuntasan stunting merupakan kerja semua pihak, semua berkewajiban dalam penuntasan stunting Kabupaten Bengkayang,” tambahnya.

Sementara itu Plt Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalbar Muslimat mengatakan berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka stunting Kalbar masih sebesar 29,8 persen. Sementara secara nasional pads 2024 mendatang angka stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen.

“Penurunan stunting menjadi 14 persen tidak mudah, namun jika kita bersama-sama berkolaborasi dengan semua komponen maka kami yakin dan percaya angka stunting dapat diturunkan menjadi 14 persen,” ucap Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Muslimat.

Dirinya menjelaskan dalam upaya percepatan penurunan stunting Presiden telah menunjuk BKKBN sebagai koordinator sesuai Perpres nomor 72 tahun 2021. Kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim percepatan penurunan stunting dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota hingga desa.

Ia menyebutkan dalam upaya penurunan stunting BKKBN juga membentuk tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, PKK dan kader desa. Dengan tugas dan fungsi melakukan penyuluhan, fasilitasi pendampingan kepada sasaran yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu yang memiliki bayi dibawah dua tahun.

“Kita juga berupaya memberikan atau mengarahkan jika ada bantuan sosial untuk keluarga kurang mampu,” tuturnya.

Muslimat mengungkapkan kolaborasi antara BKKBN dengan mitra kerja seperti Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) sangat penting. Terutama dalam program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting. Sebagai mitra BKKBN dan DPR RI menurutnya selalu berdampingan serta saling bahu membahu.

“Tidak bisa saling mendahului atau meninggalkan akan tetapi harus bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (Titi)

 

 

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *