Sabtu , 23 November 2024
Home / BENGKAYANG / DPRD Dukung Penuh Sinergitas Lintas Sektoral dalam Cegah Berbagai Potensi Karhutla

DPRD Dukung Penuh Sinergitas Lintas Sektoral dalam Cegah Berbagai Potensi Karhutla

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Fransiskus mendukung penuh upaya Polri, khususnya jajaran Polres Kabupaten Bengkayang dalam mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan terkendali.

Disamping itu, pria yang karib disapa Fran tersebut juga mengapresiasi langkah Kapolres Bengkayang beserta jajaran yang menjadikan deteksi dini karhutla sebagai atensi yang harus dikedepankan. Hal itu diutarakan Fransiskus sebagai upaya dini yang sudah seharusnya dilakukan oleh lintas sektor menjelang masuknya musim kemarau nantinya.

Terlebih, sebelumnya juga sudah ada beberapa kasus temuan hotspot di beberapa wilayah di Kabupaten Bengkayang yang terdeteksi.

“Sosialisasi dan edukasi saya rasa perlu digencarkan. Terlebih menghadapi situasi jelang musim kemarau, perihal peraturan terkait pembukaan lahan juga mesti digalakkan,” ungkapnya, Senin (1/8).

Dia juga meminta agar Pemerintah Daerah, hingga ke tingkat terkecil. Mulai dari Kecamatan, Desa, hingga RT juga mesti turut andil dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak sembarang dalam membuka lahan. Namun harus mengikuti prosedur dan mekanisme yang berlaku.

“Tentunya ini perlu digencarkan bersama sebagai wujud edukasi kepada masyarakat, guna mengantisipasi terjadinya karhutla di wilayah Kabupaten Bengkayang,” tuturnya.

Dia menilai butuh kerjasama semua pihak dalam mengantisipasi terjadinya karhutla, yang tentunya dalam hal ini berpedoman pada aturan sesuai Undang-undang yang berlaku. Mulai dari Permentan (Peraturan Kementerian Pertanian), Pergub (Peraturan Gubernur), maupun Perbup (Peraturan Bupati).

Sementara sebelumnya, AKBP Bayu Suseno memastikan, pihaknya sudah memetakan kekuatan dan kelemahan dalam mengantisipasi Karhutla di Kabupaten Bengkayang.

“Kita sudah memetakan apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dan apa-apa yang menjadi peluang dan tantangan kita bersama untuk siapkan dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan maupun adanya konflik yang ada di Kabupaten Bengkayang,” papar Kapolres.

Dia menilai, perihal karhutla sejatinya bukan sekedar tugas BPBD atau pemadam kebakaran semata. Namun lebih kepada tugas bersama.

Dia menyebut, tanpa adanya sinergi dari masing-masing pihak, stakeholder maupun masyarkat maka kebakaran hutan dan lahan terus akan terjadi.

“Ayo sama-sama kita antisipasi agar kebakaran tidak terjadi atau mungkin terjadi akan cepat kita menanganinya,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, pada musim kemarau memang banyak banyak terjadi bencana kebakaran baik dilahan gambut maupun perkebunan lainnya, di wilayah Kabupaten Bengkayang.

“Ini yang mesti menjadi perhatian bersama. Terutama dalam penanganannya (karhutla). Terlebih masyarakat kita memiliki tradisi membakar lahan pertanian untuk berladang,” jelasnya.

Dalam menghadapi kondisi ini, dia menjelaskan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bengkayang telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 34 tahun 2020 tentang tata cara pembukaan lahan pertanian berbasis kearifan lokal bagi masyarakat Kabupaten Bengkayang.

“Ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Kabupaten Bengkayang,” tegasnya.

Atas dasar itu, dia meminta agar dalam pencegahan karhutla, hal utama yang perlu dilakukan adalah melakukan penyuluhan, baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten sampai tingkat bawah para camat, kepala desa/kelurahan.

“Saya harap semua pihak dapat bersinergi. Termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas saya harap juga mulai menyampaikan kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya karhutla di wilayah kita,” pungkasnya. (Titi).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *