Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Resmikan Gereja GPII Jemaat Sola Gracia Nadok Dusun Nadok, Ini Pesan Wabup Sanggau

Resmikan Gereja GPII Jemaat Sola Gracia Nadok Dusun Nadok, Ini Pesan Wabup Sanggau

Foto—Prosesi penyambutan Wakil Bupati Sanggau di acara peresmian gereja GPII Jemaat Sola Gracia Nadok, Dusun Nadok, Kecamatan Paindu, Rabu (08/06/2022)—Diskominfo Kabupaten Sanggau

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot meresmikan Gereja Presbiterian Injili Indonesia (GPII) Jemaat Sola Gracia Nadok, Dusun Nadok, Kecamatan Parindu. Rabu (08/06/2022).

Dalam kesempatan itu, Wabup berharap setiap perusahaan memiliki tempat ibadah, baik gereja atau kapel, masjid atau surau.

“Pada hari ini saya bersama Ketua DPRD Kabupaten Sanggau dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar beserta seluruh hamba Tuhan meresmikan Gereja Presbiterian Injili Indonesia (GPII) Jemaat Sola Gracia Nadok, Dusun Nadok, Kecamatan Parindu. Tepatnya berada di tengah-tengah perusahaan PT. MAS 1 Estate,” kata Wabup.

Ia juga berharap kehadiran gereja tersebut sekaligus sebagai tempat untuk pembinaan iman para karyawan perusahaan dan juga masyarakat sekitar.

“Dan kita juga berharap dengan gembala juga harus rajin untuk membina dan memberikan khutbah kepada umat, agar iman para umat kepada Tuhannya semakin bertambah,” harap Yohanes Ontot.

Wabup Sanggau juga menuturkan, memuliakan Tuhan tidak hanya di gereja, dimana pun bisa, tapi idealnya rumah Tuhan harus dibangun.

“Gereja ini adalah tempat pembinaan iman umat. Pembinaan iman umat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar tidak melenceng dari yang seharusnya,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ini juga menjadi berkat bagi semua karyawan, agar apa yang dilakukan melalui gereja ini dapat merubah perilaku setiap kita, apabila ada perilaku kita yang tidak sesuai dengan firman Tuhan,” sambungnya. (Ram/Alfian Diskominfo Sanggau)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *