Jumat , 22 November 2024
Home / HEADLINE NEWS / Presiden MADN Tak Hadir Dalam Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN, Ini Kata Yakobus Kumis

Presiden MADN Tak Hadir Dalam Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN, Ini Kata Yakobus Kumis

Sekjen MADN, Yakobus Kumis

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Presiden RI Jokowi melangsungkan prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pada Senin, (14/3/2022).

Sejumlah pejabat turut hadir dalam acara tersebut termasuk Menteri dan para Gubernur se- Indonesia. Sayangnya Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) tidak hadir dalam prosesi tersebut.

Menanggapi munculnya tanggapan beragam soal tidak hadirnya Presiden MADN Marthin Billa dalam prosesi penyatuan Tanah dan Air Nusantara di IKN, Sekjen MADN Yakobus Kumis minta masyarakat untuk tidak mempersoalkannya.

“Pak Presiden MADN meminta kita untuk tidak mempersoalkannya.  Beliau  (Presiden MADN) menjelaskan bahwa undangan tokoh adat dan tokoh agama yg diundang hanya sebatas yang di Kabupaten Penajam Paser Utara saja”, ungkap Yakobus Kumis, Selasa (15/3/2022)

Menurut Yakobus Kumis, MADN telah meminta ketua DAD PPU Hellena Sumual untuk menyampaikan 5 hal terkait aspirasi masyarakat adat Dayak kepada Presiden RI Jokowi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Pimpin Prosesi Penyatuan Tanah dan Air Nusantara di Titik Nol Kilometer IKN

Pertama meminta kebijakan khusus pembangunan SDM Dayak. Kedua meminta ikut ada Deputi dan jajaran pejabat otorita dari orang Dayak. Ketiga meminta kebijakan khusus lahan untuk perkampungan masyarakat Dayak. Keempat minta lahan di ring satu atau sesuai arahan presiden seluas 5 hektar utk rumah adat sebagai pusat pengembangan kebudayaan Dayak. Kelima memperhatikan penduduk lokal Dayak sekitar untuk di perhatikan.

“Ketua DAD PPU diberi kesempatan pertama. Setelah itu Ketua DAD PPU menyerahkan baju adat Dayak kepada Presiden RI Jokowi”, tutup Yakobus Kumis. (lukas)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *