Sabtu , 23 November 2024
Home / HEADLINE NEWS / Viral Video Keluhan Pelayanan RSUD Landak Di Medsos, Direktur RSUD Landak: Itu Tidak Benar

Viral Video Keluhan Pelayanan RSUD Landak Di Medsos, Direktur RSUD Landak: Itu Tidak Benar

 

KALIMANTAN TODAY, LANDAK– Viralnya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak yang kurang baik dari rekaman video warga yang menunjukan suasana ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Landak yang kosong dan tidak ada satu pun petugas yang berjaga di media sosial menjadi perbincangan serius dari warganet.

Terkait viralnya video keluhan pelayanan di RSUD Landak di media sosial tersebut, Direktur RSUD Landak dr. Wahyu Purnomo menjelaskan kepada wartawan dalam konferensi pers yang dilaksanakan di aula RSUD Landak, jum’at (25/02/22) bahwa hal yang diviralkan tersebut tidak benar.

“Kejadian yang dikomplainkan oleh akun srilestari_98 tersebut terjadi pada tanggal 23 februari sekitar tengah malam. Bila disampaikan bahwa RSUD Landak di IGD itu pelayanannya lalai atau kosong, saya sampaikan tidak benar, kalau pun kosong karena itu tidak ada pasien pada menit-menit itu, berapa menit sebelumnya ada dan setelahnya juga petugas ada. Harapannya kepada masyarakat yang pertama kami mohon maaf apabila karena kasus ini jadi ada ketidaknyamanan, bagaimana pun RSUD Landak itu adalah milik masyarakat kabupaten landak, kami-kami ini adalah pelayan bapak dan ibu sekalian sehingga kami berusaha melayani. Setiap masukan, kritik atau apapun itu kami terima agar kami bisa membangun pelayanan di RSUD Landak ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Wahyu.

Wahyu dalam konferensi pers tersbut juga memperlihatkan tayangan video dari CCTV RSUD Landak terkait keluhan warga tersebut saat memberikan pelayanan kepada pasien yang waktu itu mau melahirkan, terlihat bahwa pesien yang datang ke RSUD Landak langsung ditangani oleh tenaga kesehatan serta dibawa ke ruang persalinan untuk dilakukan pertolongan kelahiran.

“Jadi dari postingan tersebut yang mengatakan IGD kosong dan tidak ada petugas dari satpam, dokter dan perawat tidak ada. Dari pantauan CCTV kami pada saat pasien datang ada satpam, namun mereka mengeluhkan satpam laki-laki tidak mau membantu pasien perempuan, karena memang kebijakan di rumah sakit kami karena satpam itu bukan nakes saya memang memerintahkan untuk berhati-hati untuk menyentuh pasien oleh karena itu setiap sift security kami menyiapkan satpam yang perempuan. Melihat bahwa pasien dalam kondisi sadar, bisa bergerak dari CCTV ini security memanggil rekannya yang perempuan dan bisa dilihat dari waktunya itu tidak lama, dan menurut kami itu masih dalam kewajaran karena kurang dari 5 menit,” ungkap wahyu.

Direktur RSUD Landak menambahkan sesuai dengan Standar & Prosedur Operasional (SPO) di RSUD Landak bahwa pasien datang harus dilayani terlebih dahulu setelah itu baru pendaftaran pasien, namun saat di pendaftaran pasien petugas loket tersebut sedang tidak berada ditempat.

“Jadi mungkin jika ditempat lain harus daftar terlebih dahulu baru dilayani, tetapi disini tidak seperti itu. Disini pasien datang dilayani dulu, ketika sudah dilayani di ruang VK baru pihak keluarga pasien dimohon untuk mendaftarkan pasien. Nah inilah yang terjadi, posisinya ketika mau mendaftar kedepan dokter sedang ke ICU, petugas yang pendaftaran itu sedang ke kamar kecil yang terlihat di CCTV sekitar 10 menit. Waktu yang kosong itulah akun srilestari_98 merekamnya,” terang wahyu.

Terkait pasien yang diceritakan oleh akun srilestari_98 di media sosial, dr. wahyu mengatakan bahwa pasien tersebut ditangani dengan sebaik-baiknya dan sudah pulang dengan keadaan sehat.

“Kondisi pasien sendiri yang hemil dan melahirkan itu, pada malam itu sekitar pukul dua pagi melahirkan dengan lancar, ibu dan bayi sehat dan sudah pulang kemarin, artinya tidak ada masalah kesehatan yang serius sehingga sudah boleh pulang dan sudah boleh rawat jalan. Kami sudah bertanya langsung kepada pasien dan suaminya apakah ada komplain, namun pasien dan suaminya mengatakan tidak ada komplain serta berterima kasih sudah ditolong atau dibantu melahirkan.

Selanjutnya yang komplain melalui medsos ini, tidak pernah menghubungi kami langsung tidak perna jadi langsung melalui medsos, kami sudah menghubungi yang bersangkutan yang memiliki akun srilestari_98 tersebut untuk kami minta klarifikasinya terkait maksud, tujuannya dan yang tidak jelas, dan mudah-mudahan setelah kami beri penjelasan yang bersangkutan dapat mengerti,” tutup Wahyu. (*)

 

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *