KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau mencatat 12 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari hingga 3 November 2021. Kasus terbanyak tercatat terjadi pada Oktober.
“Jumlah kasus DBD sampai tanggal 3 November 2021 di Kabupaten Sanggau sebanyak 12 kasus. Pada bulan Juli ada 2 kasus, Agustus juga 2 kasus dan 8 kasus pada bulan Oktober,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu, Kamis (04/11/2021).
Ia menjelaskan, terjadinya Kasus DBD sangat berhubungan dengan berbagai faktor risiko, yaitu Lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes. Kesadaran masyarakat yang masih kurang mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Meningkatnya mobilitas penduduk.
Dikatakan Sarimin, dalam pengendaliannya, peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk menekan kasus ini. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan.
“Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, ember, dan lain sebagainya. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah,” jelas Sarimin.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus, lanjut dia, adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur. Memelihara ikan pemangsa jentik. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
“Intinya mari kita tetap sama-sama melaksanakan PSN dengan 3M plus,” tutupnya. (Ram)