KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang bersama UPT Museum Kalbar menghelat giat bertajuk museum keliling yang secara resmi dibuka, pada Selasa (26/10). Adapun, lokasi pelaksanaan museum keliling tersebut dilangsungkan di Rumah Adat Ramin Bantang Bengkayang.
Terkait pelaksanaan tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkayang, Pinus Syamsudin mengatakan, bahwa dengan diadakannya museum keliling tersebut diharapkan mampu menjadi awal untuk proses pendidikan, terutama menambah wawasan peserta didik di kabupaten Bengkayang. Khususnya, kata dia, bagi siswa/siswi pelajar untuk mengetahui catatan-catatan sejarah masa lalu, melalui benda-benda yang dipamerkan di museum keliling.
“Ini juga bisa dijadikan sebagai momentun perencanaan, terkait bagaimana kedepan kita menghimpun benda-benda bersejarah yang ada, sebagai tanda kemajuan peradaban masyarakat kita,” jelas Pinus.
Dia berharap, dengat digelarnya museum keliling yang merupakan sinergitas antata Disdikbud Bengkayang bersama UPT Museum Kalbar ini bisa menjadi titik awal untuk mencapai target guna membangun museum di kabupaten Bengkayang.
“Semoga giat ini kedepannya bisa dijadikan sebagai salah satu indikator penilaian pemerintah untuk membangun museum di kabupaten Bengkayang,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Asisten 1 Setda Kabupaten Bengkayang, Yohanes Atet mengatakan, dalam hal ini Pemkab Bengkayang sangat menyambut baik dengan adanya pembukaan museum keliling di Kabupaten Bengkayang. Menurutnya, momentum ini bisa dijadikan sebagai motivasi dan upaya untuk mengingatkan dan memperkenalkan kepada generasi saat ink, agar mereka mengetahui dan tak lupa akan nilai budaya di museum, khususnya di wilayah Kabupaten Bengkayang.
“Ini merupakan langkah baik, karena pada dasarnya museum merupakan indikator sebagai langkah-langkah untuk mengingatkan kebudayaan asli yang kita miliki kepada generasi penerus. Baik yang sekarang mauapun yang akan datang,” jelasnya.
Dia berharap dengan dilangsungkannya kegiatan museum keliling ini, kedepan bisa memberi motivasi agar Kabupaten Bengkayang juga bisa mendirikan museum sendiri.
“Paling tidak diadakan berskala mini atau kalau bisa langsung dibuat dengan skala besar, sebagai tempat atau wadah menyimpan barang-barang bersejarah dari masa ke masa,” ungkapnya.
Hal tersebut dikatakannya, karena masih besar kemungkinan adanya barang-barang bersejarah yang masih tersimpan di rumah milik warga yang belum terhimpun. Sehingga, dengan adanya museum harapan kedepannya agar barang-barang bersejarah seperti itu bisa dihimpun, untuk kemudian diletakkan di museum.
“Seperti tadi kita ada pesan dari DAD kalau ada masyarakat yang ingin menitipkan barang pusaka yang bernilai sejarah di museum keliling ini. Namun, disisi lain kita mengkhawatirkan untuk keamanannya, jadi kita tolak,” ungkapnya.
“Maka dari itu, kita nantinya akan menyampaikan informasi kepada pak Bupati kalau kita sudah layak membangun museum,” timpalnya.
Program Rutin
KEPALA Unit Pelaksana Teknis Museum Provinsi Kalimantan Barat, Kusmindari Triwati mengatakan, bahwa program museum keliling merupakan program yang dilakukan secara rutin disetiap tahun. Dimana, sambung dia, pihaknya berkeliling guna melakukan melakukan sosialisasi museum provinsi kalbar kepada masyarakat luas.
“Fungsinya untuk mengenalkan museum. Karena mungkin ada masyarakat di daerah yang ingin ke museum namun terkendala jarak. Maka dari itu, kita inisatif untuk berkeliling daerah, termasuk diantaranya tahun ini di kabupaten Bengkayang,” terangnya.
Dia juga mengajak kepada masyarakat untuk datang dan berkunjung ke museum keliling yang dihelat di Rumah Bantang Bengkayang.
“Untuk giat seperti ini kita juga informasikan di medsos instagram kita. Dimana semua giat-giat yang kita lakulan akan di share di situ. Masukan dan saran kita butuhkan, dan kita sangat siap dan terbuka untuk berbenah diri guna menampilkan koleksi-kolekssi museum dengan inovasi yang baru,” pungkasnya. (TT).