Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Jajaran Polres Bengkayang merilis hasil tangkapan operasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Kapuas tahun 2021. Giat press release tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Bengkayang, AKBP Arif Agung Winarto, bertempat di Aula Mapolres Bengkayang, pada Jumat (22/10) pagi.
“Melalui ini (press release) kami ingin menyampaikan hasil dari operasi PETI sejauh ini. Dimana kita sudah melakukan penindakan terhadap dua kasus PETI di wilayah hukum Polres Bengkayang,” jelas Kapolres.
Kapolres mengungkapkan, dua kasus tersebut diungkap jajarannya di dua TKP berbeda. Masing-masing di Kecamatan Monterado dan Kecamatan Sungai Betung, kabupaten Bengkayang, dengan jumlah sembilan pelaku yang rata-rata merupakan pekerja dan juga pemilik atau pemilik modal.
“TKP pertama kita lakukan di kecamatan monterado ada satu tersangka berinisial AGS. Yang bersangkutan terancam dikenakan hukuman berdasarkan Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2021,” jelas AKBP Arif.
“Sementara satu TKP lainnya, yakni di kecamatan Sungai Betung. Dimana tersangka melanggar peraturan Pasal 161 Undang-undang Nomor 3 tahun 2020. Dan yang bersangkutan bertindak Sebagai penadah,” timpalnya.
Kapolres juga menyampaikan, saat ini tersangka beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolres Bengkayang, untuk dilakukan pemeriksaan lebih dalam. Sementara beberapa barang bukti yang diamankan, yakni berupa uang tunai senilai Rp25 juta rupiah, puluhan gram emas hasil penambangan ilegal, serta alat-alat yang digunakan untuk pengolahan hasil PETI.
“Ada tabung gas, ada wadah sebagai tempat mengolah emas yang ditambang secara ilegal. Kemudian juga kita amankan timbangan, serta handphone milik tersangka yang turur kita sita,” tuturnya.
Kapolres memastikan, dalam pelaksanaan operasi PETI Kapuas tahun 2021 ini, Polres Bengkayang sudah melakukan beberapa tindakan, dan masih akan terus dilangsungkan. “Dan sampai saat ini pelaksanaaan PETI kapuas juga berjalan dengan sangat baik dan lancar,” pungkasnya. (TT).
