Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Danrem 121/Abw: Sanggau Jadi Pilot Project Laboratorium BSL2 di Kalbar

Danrem 121/Abw: Sanggau Jadi Pilot Project Laboratorium BSL2 di Kalbar

Foto—Komandan Korem (Danrem) 121/Abw, Brigjend Ronny S.A.P, berfoto bersama Bupati Sanggau dan jajaran Forkompimda usai melakukan pengecekan laboratorium BSL 2 di eks gedung Dinkes Sanggau, Kamis (3/6/2021)—Kiram Akbar

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Komandan Korem (Danrem) 121/Abw, Brigjend Ronny S.A.P, meninjau langsung Laboratorium PCR/BSL (Bio Safety Level) 2 di Kabupaten Sanggau, Kamis (3/6/2021).

Ditemani Bupati Sanggau, Paolus Hadi dan jajaran Forkompimda, mengecek kesiapan laboratorium yang terletak di eks Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau itu. Apreseasi tinggi disematkan Ronny untuk Pemkab Sanggau.

“Saya sengaja datang mengunjungi pembangunan Bio Safety Level (BSL) 2 untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Sanggau. Saya apreseasi sekali karena dari pemerintah daerah kabupten Sanggau dengan cepat dan tanggap untuk memfasillitasi sarana BSL 2. Untuk di Kalbar ini yang pertama kali. Saya kira ini akan jadi pilot project bagi kabupaten lain,” kata Ronny usai meninjau lab tersebut.

Dikatakannya, selama ini untuk mengetahui hasil Swab harus dibawa ke Lab Universitas Tanjungpura (Untan) di Pontianak.

“Rawan (swab) terkontaminasi dari udara, sehingga membahayakan penyebaran virus itu lebih luas, dan membahayakan masyarakat,” sebut Ronny.

Adanya Lab BSL2 untuk mendeteksi awal Covid-19, tak perlu jauh-jauh lagi ke Pontianak. Ditambah lagi Kabupaten Sanggau memiliki dua mobil PCR.

“Satu di Entikong untuk mengantisipasi PMI yang ada di sana. Kemudian ada di Dinkes yang ada di Kota Sanggau yang bisa mobile. Ditambah lagi adanya BSL2 di sini, bisa sangat optimal untuk penanganan Covid-19. Karena itu, saya sangat apreseasi,” ucapnya lagi.

Meskipun, Ronny mengakui masih ada peralatan dan sarana yang harus dipenuhi sesuai standar WHO (World Healt Organization) maupun yang sesuai surat edaran Kemenkes tentang lab yang standar sehingga masuk dalam rujukan nasional.

“Saya rasa itu akan dilengkapi, karena dari pemerintah daerah sudah menganggarkan untuk itu. Seperti Filter, tangki untuk limbah, juga SDM yang cukup dan terlatih. Diharapkan Sanggau menjadi contoh untuk penanganan Covid-19 khususnya pembangunan BSL 2 untuk kabupaten/kota di Kalbar. Minimal kita punya BSL 2. Karena persyaratan untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 itu minimal BSL 2,” bebernya.

Ia mengungkapkan dalam pemeriksaan virus, ada empat tingkatan. BSL1 untuk virus yang relatif tidak berbahaya, seperti flu. BSL2 untuk Covid-19.

“BSL3 lebih tinggi lagi. BSL 4 lebih tinggi lagi, untuk mengecek seperti virus ebola. Kalau BSL 3 itu hanya ada tiga di Indonesia, di Universitas Indonesia, Universitas Airlangga. BSL2 hanya ada di Untan. Oleh karena itu ada satu di Sanggau ini kita sambut. Sanggau menjadi motor pilot projek BSL 2 di Kalbar. Satu usaha yang optimal bagi upaya penanganan Covid-19 kedepan. Insyaallah kedepan Covid-19 bisa menurun,” ujarnya.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengaku jika sebelum ditinjau Danrem, Lab BSL2 secara khusus sudah ditinjau Kementerian Kesehatan.

“Tadi kalau saudara ada lihat beberapa tulisan itu, merupakan petunjuk yang harus kami lengkapi lagi. Ketika itu sudah siap, tentu melalui Pangdam dan Danrem kita mendapat dukungan itu. Seperti Sanggau sudah dipastikan. Kami juga sudah sudah melaporkan kepada Pak Gubernur, dan Pak Gubernur sangat berterimakasih bahwa Sanggau bisa siap,” ujar PH, sapaan Paolus Hadi.

PH mengaku selama ini untuk mengecek hasil swab masih mengandalkan lab Untan. Adanya BSL2 di Sanggau akank mempermudah mengindentifikasi Covid-19. Bupati dua periode ini mengatakan pembangunan lab BSL2 tersebut bukti Pemkab Sanggau serius menangani Covid-19.

“Ini untuk pelayanan seluruh Kalbar sebenarnya. Tentunya kita ada dukungan dua mobile PCR tadi. Satu dari Pempus, satunya lagi milik kita. Kita Serius menangani Covid-19 di Sanggau supaya penyebaran di kita, bisa terdeteksi awal, dengan adanya laboratorium ini,” ungkapnya.

PH mengaku BSL2 tersebut terwujud berkat dorongan Gubernur, Pangandam, dan Danrem.

“Mendorong kami semua supaya cepat. Puji Tuhan, Kabupaten Sanggau saya sambut. Kita dukung juga untuk penyediaan sarana awal. Termasuk tempat ini, dan beberapa hal yang tak didukung Kementerian kita lakukan melalui dana refocusing kita juga,” pungkasnya. (ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *