KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Meski sempat terjadi lonjakan di pekan sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting, mengklaim kasus Covid-19 di Kabupaten Sanggau saat ini sudah turun.
“Tinggal sekarang ini ada dua kasus yang dirawat di rumah sakit. Kemarin ada keluar hasil 49 sampel positif, tapi karena agak lambat keluar hasilnya semuanya sudah dinyatakan sembuh, secara total sehingga tidak terjadi penambahan kasus,” kata Ginting kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).
Ia juga menyebut data jumlah kasus yang tercatat saat ini yaitu total ada 1090 orang yang terkonfirmasi. Sebanyak 127 sampel masih menunggu hasil.
“Dari total itu, 26 orang meninggal dan 1062 dinyatakan sembuh. Jadi angka kesembuhan kita cukup tinggi,” sebutnya.
Disinggung soal hasil swab PCR yang lambat keluar, Ginting mengaku hal tersebut lantaran adanya libur lebaran.
“Kita tahu dalam seminggu terakhir ini libur lebaran. Jadi karena kita harus mengirim ke Provinsi, jadi kita harus menunggu hasil. Tapi selama menunggu itu kita melaksanakan isolasi. Jadi setelah melaksanakan isolasi, pas hasilnya keluar. Walaupun dinyatakan positif, begitu kita cek kesehatannya ternyata tak ada gejala, maka dinyatakan sembuh dan selesai isolasi,” terang Ginting.
Sementara mobil PCR yang dimilik Dinkes Sanggau terkendala rusaknya alat purifikasi.
“Hari ini sudah datang alatnya, kemarin memang satu rusak. Mudah-mudahan kedepannya sudah bisa. Alat purifikasinya. Itu fungsinya sebagai tahapan yang harus dilalui untuk keluarnya hasil, ada ekstraksi, ada purifikasi,” terangnya.
Dengan adanya mobil PCR itu, kata Ginting, tak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil swab.
“Bisa lebih cepat hasilnya. Biasanya sebelum 24 jam. Menunggunya sebetulnya 40 menit. Tapi karena untuk beberapa sampel, ya satu hari lah,” ujarnya.
Sedangkan vaksinasi di Kabupaten Sanggau saat ini hanya terkendala jumlah stok vaksin. Ginting menyebut, sampai saat ini sudah ada sekitar 16 ribu orang yang sudah divaksin di Sanggau.
“Untuk vaksinasi tidak ada kendala. Kendalanya hanya stok vaksin yang kita terima dari provinsi. Jadi begitu ada vaksin, langsung kita suntikkan. Adapun vaksin yang sisa itu adalah bentuk vaksi yang kedua. Persentasenya masih kecil sekali. Intinya kalau vaksin, kita siap. Tinggal menunggu vaksinya datang,” pungkasnya. (ram)