Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Paolus Hadi Terima Tolerance Award 2018

Paolus Hadi Terima Tolerance Award 2018

Bupati didampingi Wakil Bupati yang juga Ketua DAD Sanggau menerima Tolerance Award 2018 yang diserahkan Kapolres Sanggau, Sabtu (29/12) malam---Ram
Bupati didampingi Wakil Bupati yang juga Ketua DAD Sanggau menerima Tolerance Award 2018 yang diserahkan Kapolres Sanggau, Sabtu (29/12) malam. FOTO/Ram

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Bupati Sanggau, Paolus Hadi menerima Tolerance Award 2018 dari Kepolisian Resort Sanggau atas dedikasinya menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sanggau.

Tolerance award 2018 diserahkan langsung Kapolres Sanggau AKBP. Imam Riyadi kepada Bupati Sanggau Paolus Hadi dalam sebuah acara Gebyar Promoter Tolerance Award 2018 yang berlangsung di halaman Mapolres Sanggau, Sabtu (29/12) malam.

Diberikannya Tolerance Award kepada Bupati Sanggau Paolus Hadi dikatakan Kapolres sebagai bentuk rasa syukur atas terpeliharanya Kamtibmas di wilayah hukum Polres Sanggau. Sekaligus ucapan terimakasih kepada orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu yang telah membuka ruang selebar-lebarnya kepada semua suku dan agama yang ada di Kabupaten Sanggau untuk mempromosikan budaya asalnya.

“Bahkan Bupati dengan kebijakannya telah mensuport anggaran melalui APBD untuk masing – masing suku mengembangkan eksistensinya,” kata Kapolres.

Tidak hanya kepada Bupati, Tolerance Award juga diberikan kepada sejumlah tokoh di Kabupaten Sanggau yang berkontribusi menjaga toleransi dan keberagamam di Kabupaten Sanggau seperti DAD, MABM, MABT, IKBM, FKUB, Kodim 1204/Sgu, pastor, pendeta, paguyuban dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya di Kabupaten Sanggau.

Bupati Paolus Hadi mengaku berterimakasih atas ide-ide brilian yang digagas Kapolres Sanggau. Dikatakan Bupati, Pemkab Sanggau sangat konsen mengembangkan adat budaya tiap-tiap suku yang ada di Kabupaten Sanggau.

“Kita punya Festival Budaya Paradje’ dari Etnis Melayu, kita punya Gawai Dayak dari suku Dayak, kita punya Cap Go Meh dari saudara-saudara kita Tionghoa, kita punya paguyuban Jawa, Sunda, Batak dan Madura. Kegiatan etnis budaya ini sudah menjadi agenda rutin kita setiap tahun,” kata Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati meminta semua pihak dan seluruh elemen masyarakat Sanggau untuk tetap bersatu, menjaga kerukunan dan toleransi karena pada hakikatnya kita semua adalah sama.

“Jadi jangan sampai kita meributkan hal yang tidak substansi. Kita pernah punya pengalaman pahit pada tahun 1997-1998. Untuk beli garam saja susah. Padahal baru sebulan. Apalagi kalau setahun? Tentu kita tidak mau sejarah itu terulang lagi di tempat kita,” kata PH sapaan akrabnya. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *