SANGGAU. Peringatan hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama di Kabupaten Sanggau kali ini terasa istimewa. Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Ketua DPRD Sanggau, Jumadi, dan Dandim 1204 Sanggau, Letkol Affiansyah hadir di acara tersebut, Sabtu (27/2/2021).
Acara yang dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Sanggau itu juga dihadiri Plt Ketua PWNU Kalbar, H. Kaharudin, dan Wakil Syuriah PWNU Kalbar, DR. Ismail Ruslan.
“Pertama saya ucapkan selamat harlah Nahdlatul Ulama ke-95 dan tentunya hari ini diperingati di Kabupaten Sanggau. Saya bersama pak Wakil Bupati, Ketua DPRD dan Dandim dan jajaran Forkompimda, kami menghadiri ini dan senang,” kata Bupati Paolus Hadi kepada wartawan usai acara.
Ia menilai NU sebagai organisasi sangat komitmen dengan idelogi Pancasila yang akhir-akhir ini ada yang ingin mengganggu dan mengganti idelogi tersebut.
“Tadi kita juga sudah bersepakat sebagaimana dari dulu NU sebagai pejuang di negara kita, mempertahankan ideologi Pancasila menjadi kekuatan bersama, NKRI harga mati,” kata PH, sapaan Paolus Hadi.
Mewakili Pemkab Sanggau, PH Mengaku senang bisa berdampingan dengan NU guna memastikan Kabupaten Sanggau aman dari hal-hal yang merugikan.
“Karena sekarang kita tak usah lagi berdepat soal ideologi, justeru kita memerangi kemiskinan, kita berjuang untuk kesejahteraan bersama. Apalagi negara sekarang butuh terkait keselamatan umat manusia di atas segala-galanya,” terangnya.
Karenanya ia mengajak seluruh warga NU (nahdliyin) Kabupaten Sanggau terus berjuang bersama untuk Kabupaten Sangau yang lebih maju.
“Kita (Pemkab-NU) selalu bekerjasama. Kita mendukung betul program pemerintah jika ada dukungan dan harapan dari warga NU melalui oganisasinya. Selama ini sudah terealisasi dalam banyak hal. Termasuk kita mendukung bagaimana warga NU kita bisa melaksanakan berbagai kegiatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Rais Syuriah PCNU Sanggau, Haji Nasri Haji Rajali mengatakan sinergisitas dengan pemerintah daerah sudah terjalin baik. Baik dalam kegiatan mengentaskan kemiskinan, maupun dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sanggau.
Ia juga menegaskan, kader NU tidak boleh abu-abu. “Artinya satu sisi dia warga NU tapi satu sisi berfaham HTI, berfaham khilafah yang beda dengan NKRI. Kalau memang kader NU pasti ideologinya Pancasila. Jika kedapatan berideologi selain Pancasila pasti akan kita keluarkan,” tegasnya. (ram)