SANGGAU. Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sanggau, resmi dicanangkan Bupati Paolus Hadi di lantai I Ruang Musyawarah Kantor Bupati Sanggau, Senin (1/2/2021).
Pada pencangan itu, hadir Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot yang dipastikan tidak bisa divaksin karena melewati batas usia maksimal yaitu 59 tahun. Para pejabat esensial yang akan divaksin seperti Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Jumadi, Kapolres Sanggau AKBP Raymond M Masengi, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Affiansyah, Kajari Sanggau Tengku Firdaus, Ketua PN Sanggau Cipto Hosari Parsaoran Nababan, Sekda Sanggau Kukuh Triyatmaka dan Direktur Utama RSUD MTh Djaman Edi Suprabowo
Mewakili tokoh masyarakat dan pemuda yang akan divaksin, hadir Ketua Umum Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) Yuvenalis Krismono, Sekjen DAD Kabupaten Sanggau Urbanus, Pangeran Ratu Surya Negara Gusti Arman, Pastor Albert Yance, Pdt Petrus Musa, Ketua MABM Kabupaten Sanggau Budi Darmawan, Ketua PFKPM Kabupaten Sanggau Nur Kurniawan dan Ketua DWP Kabupaten Sanggau Christina Sri Kusumastuti.
“Kita sudah mengangendakan tadi sekitar pukul 11.30 pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sanggau. Kita laksanakan secara terbuka. Tentu disaksikan teman-teman media, dan kami siarkan secara langsung,” kata Bupati Paolus Hadi usai acara vaksinasi, Senin (1/2/2021).
“Nah untuk itu, saya sampaikan, kita sudah start nih untuk melaksanakan vaksinasi di Kabupaten Sanggau, dan akan diikuti 19 Puskesmas dan satu rumah sakit. Hari ini kita mulai di Puskesmas Kapuas. Dan yang menjadi sasaran adalah kami-kami ini, pejabat esensial. Ada tokoh masyarakat, ya tentu Forkompimda lengkap,” sambungnya.
Dengan vaksinasi terhadap pejabat esensial itu, PH, sapaan Paolus Hadi, menyatakan semua siap divaksin. Hanya saja ada 16 kriteria yang harus dipenuhi sebelum divaksin.
“Dari situ bisa ketahuan boleh divaksin atau tidak. Tadi sangat terbuka kita. Kalian (wartawan) juga bisa lihat,” ujarnya.
Meski mengaku ingin divaksin, namun berdasarkan hasil screening, PH dinilai tak memenuhi syarat. Tekanan darah dan kadar gula dalam darahnya naik.
“Saya pribadi tak bisa divaksin itu, karena dari 16 syarat itu tidak bisa terpenuhi. Tapi mudah-mudahan kalau saya sehat, bisa menyusul berikutnya. Mudah-mudahan ini bukan menjadi alasan bahwa Bupati takut. Tidak. Memang ndak memenuhi syarat,” pungkasnya. (ram)