SANGGAU. Setelah sempat tertunda, akhirnya gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Sanggau diresmikan penggunaanya oleh Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Kamis (21/1/2021).
“Kita berbangga karena ini gedung yang luar biasa, berada di tengah kota. Dan kami tadi juga sudah melihat kelengkapan perpustakaan ini,” kata PH, sapaan akrabnya usai acara persemian.
Ia mengaku koleksi judul buku yang ada di perpustakaan tersebut cukup memadai. Namun begitu, PH mendorong agar koleksi buku bisa ditambah. “Dengan semakin banyak buku yang bisa menjadi referensi, itu akan menjadi lebih baik,” ucapnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sanggau, Sukri mengatakan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sanggau memiliki tak kurang 14 ribu judul buku dengan jumlah eksemplar sebanyak 32 ribu.
“Karena satu judul buku itu ada beberapa eksemplar,” kata Sukri kepada wartawan, Kamis (21/1/2021).
Sukri mengaku sebelum pandemi dan masih gedung lama, jumlah pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Sanggau bisa mencapai tiga ribu orang pertahun. Ia berharap, dengan bangunan baru yang megah, pengunjung bisa bertambah. Sukri mengakui peresmian gedung tersebut sempat tertunda.
“Sebenarnya kita mau meresmikan pas hari jadi Kota Sanggau, tapi tertunda karena pandemi Covid-19 ini, tertunda sampai sekarang. (sebelum diresmikan) Pengunjung ada juga yang kita layani, walaupun tidak kita buka secara umum. Tapi dengan dibuka ini, pengunjung mingkin lebih banyak. Tapi karena pandemi ini, kalau banyak akan kita batasi 50 persen dari normal,” terangnya.
Kondisi perpustakaan yang megah dengan koleksi 14 ribu judul buku, ternyata berbanding terbalik dengan tingkat literasi (minat baca) masyarakat Kabupten Sanggau. Ia pun berharap tingkat literasi dapat meningkat dengan diresmikannya gedung baru tersebut.
Tak cuma itu, untuk mendongkrak tingkat literasi masyrakat, pihaknya juga menyediakan perpustakaan keliling untuk daerah pelosok-pelosok.
“Kita punya dua mobil perpustakaan keliling, satu motor. Selain itu juga kita juga punya program lomba membaca dan bercerita. Itu tiap tahun kita adakan. Untuk siswa SD. Itu juga untuk meningkatkan minat baca,” ungkapnya.
Ia juga mengakui, semakin mudahnya internet, berpengaruh pada tingkat literasi masyarakat. “Tapi untuk mahasiswa tetap mereka tak terpengaruh juga. Makanya kita tadi dibarengi dengan iSanggau tadi. Perpustakaan digital. Supaya mereka bisa download dan membaca dimanapun,” pungkasnya. (ram)