Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Awal Tahun 2021, Ada Dua Kasus Gigitan Anjing di Sanggau

Awal Tahun 2021, Ada Dua Kasus Gigitan Anjing di Sanggau

Foto– Kabid Peternakan dan Kesehatan Kewan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau Dadan Sumarna

 

SANGGAU. Gerakan serentak, massif dan seluruhnya dalam vaksinasi rabies terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Sanggau guna menuju Sanggau Bebas Rabies (SABER) pada tahun 2024.

“Untuk tahun ini, kegiatan SABER 24 kita peroleh 48 ribu lebih ekor populasi yang ada. Tapi penyedian untuk 2021 kita targetkan 30 ribu ekor dulu. Hanya saja, kita juga minta bantuan ke pemerintah pusat dan provinsi, mudah-mudahan 48 ribu populasi itu bisa kita vaksin seluruhnya,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Kewan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau, Dadan Sumarna, Rabu (13/1/2021).

Lebih rinci Dadan menyebut, jumlah populasi Hewan Penularan Rabies (HPR) di Sanggau ada 48.094 ekor. Terdiri dari 36.347 anjing, 11.448 kucing, 266 kera/monyet dan 33 ekor lainnya.

Pada awal tahun 2021, Dadan mengungkapkan sudah ada dua kasus gigitan anjing, yaitu di Desa Botuh Lintang, Kecamatan Kapuas. Namun, ia memastikan anjing yang mengigit dua orang tersebut tidak terkena rabies.

“Setelah kita telusuri, kita investigasi, bahwa anjing tersebut diprovokasi. Tapi kami tidak mendapat sampel kepala anjing, karena anjing sudah dibunuh, sudah dikubur oleh masyatrakat. Tapi saya pastikan itu bukan rabies,” ujarnya.

Meski begitu, Dadan menyebut, terhadap dua orang yang tekena gigitan anjing itu tetap dilakukan penanganan antisipasi.

“Saya intsruksikan kepada petugas vaksinator untuk segera di-VAR (Vaksin Anti Rabies) kepada korban gigitan itu. Alhamdulillah sudah dilakukan VAR di Puskesmas,” katanya.

Terkait vaksinasi di tahun 2020, menurut Dadan melebih target. “Target kita 30 ribu ekor, tapi kita dapat bantuan dari pusat 4.500 ekor, CSR juga ada. Jadi sepanjang 2020 kita sudah melakukan vaksin terhadap 35.174 ekor. Ada 150 vaksinator yang melaksanakan vaksinasi di tahun 2020,” imbuhnya.

Dadan menambahkan, dalam pelaksanaan vaksinasi di tahun 2020 ada sedikit hambatan, yaitu berkaitan dengan pengetahuan masyarakat terhadap vaksinasi tersebut.

“Pada saat kita melaksanakan vaksinasi, kadang-kadang pemilik anjing ada, tapi anjingnya tidak ada. Begitu juga sebaliknya. Dan untuk Saber24 ini dilaksanakan serentak pada Juni dan Juli,” pungkasnya. (ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *