SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi meresmikan tempat wudhu dan toilet Masjid Hidayatusshalihin di Lingkungan Setompak, Kelurahan Sungai Sengkuang, Kecamatan Kapuas, Rabu (30/12/2020) pagi.
Hadi pula di acara itu, Ketua PKK Sanggau, Arita Apolina, Kapolres Sanggau, AKBP Raymond M Masengi, Dandim Sanggau, Letkol (inf) Affiansyah, serta tokoh masyarakat setempat.
“Kemarin saya sudah bilang saya mau ke sini, saya bilang Bupati siap meresmikan WC. Mereka ketawa, saya bergurau. Tapi yang penting, tadi sama-sama kita dengar, bahwa keseraasian sosial, mungkin orang pikir, kecil ini, kok bupati yang meresmikannya. Tapi saya banggga bisa datang ke tempat ini. Dari yang kecil ini bisa menjadi besar. Saya juga ingin ketemu banyak orang. Tapi nasib kita karena Covid, tidak boleh berkerumun. Kita doakan di sini aman. Amiin!,” kata PH, sapaan akrab Paolus Hadi, dalam sambutannya.
Bangunan yang dibangun dari Program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat tersebut dikerjakan swadaya oleh Forum Setompak Permai.
“Ada dua di Sanggau, satu di Forum Sabang Merah. Itu letaknya di Sabang Merah sana. Kemarin sudah diresmikan juga. Tempat pertemuan kelompok kelurahan Bunut. Bagus sekali tempat dipadukan pelayanan terpadu di Antong Ngelayan. Di situ dimanfaatkan oleh warga Bunut. Di sini Forum Setompak Permai. Keren itu, ada dua kelompok yang didukung,” terang PH.
Ia berharap setelah bangunan selesai lalu kemudian ‘hilang cerita’. Harus berjalan terus.
“Tadi saya dilaporkan bahwa ini (bangunan) sudah dipakai untuk tempat wudhu, tapi juga dipakai untuk WC umum, karena tempat orang nyantai. Senang sekali tempat ini dikunjungi, terutama waktu shalat,” katanya.
Dikatakan PH, Program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat merupakan program dari Kementerian Sosial ke pemerintah provinsi.
“Pemprov menyerahkan ke kita untuk mendampinginya. Ini salah satu cara bagaimana dukungan masyarakat supaya rasa memiliki itu kuat. Ini kan dibangun sendiri, bantuan juga ada. Dari gontong-royong, dengan tanah dibeli sendiri. Rasa memiliki itu kuat. Jaganya juga sama-sama. Ada ongkoslah, kalau orang numpang buang air di sini, walaupun umum. Ada lah untuk bersih-bersih,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau, Aloysius Yanto mengatakan, dana untuk pembangunan tempat wudhu dan toilet itu Rp 100 juta.
“Untuk mendapatkan bantuan itu harus dibentuk forumnya dulu. Forum itulah membawa masyarakat untuk gotong-royong. Tidak boleh diserahkan ke rekanan. Makanya agak lambat ini. Tidak ada upah tukang. (ram)