SANGGAU. Persolan sampah di Kabupaten Sanggau masih belum sepenuhnya teratasi. Volume sampah yang dihasilkan masih belum sebanding dengan sarana dan prasarana yang ada.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Sanggau menyebut setidaknya ada 235,11 ton sampah yang dihasilkan di Kabupaten Sanggau per hari. Jika dirat-rata dengan jumlah penduduk Sanggau yang mencapai 470.224 jiwa, maka satu orang setidaknya menghasilkan 5 kilogram sampah perhari.
Untuk mengangkut volume sampah sebesar itu, Dinas LH Sanggau hanya memiliki 18 dum truck, 3 arm roll, empat Tossa, dan satu eksavator. Sementara anggaran yang ada hanya Rp 8,3 milyar.
“Dari anggaran tersebut, Rp 3,6 milyar itu untuk tenaga kontrak, sedangkan sisanya untuk operasional teknis. Kecil sebenarnya, dan inipun sudah saya sampaikan ke pak Bupati, beliau maklum dengan kondisi kami,” ungkap Kepala Dinas LH, Didit Richardi, Kamis (15/20/2020).
Didit mengungkapkan, ada dua cara dalam menangani sampah. Pertama, melalui countener menggunakan arm roll.
“Tinggal ditarik menggunakan Arm roll. Kita tidak perlu menggunakan tenaga untuk mengumpul sampah, karena sampah itukan sistemnya pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan,” ujarnya.
Kedua, menggunakan dum truck. Jika menggunakan dum truck, kata Didit, maka perlu menggunakan tenaga untuk mengangkut sampah karena sistemnya manual, beda dengan Arm roll yang menggunakan mesin.
“Kita punya dum truck yang satu kibik itu, tapi kan ndak bisa kita sebarkan di titik terjauh, khawatirnya tidak terangkut karena menggunakan tenaga bukan mesin. Belum lagi banyak TPS kita yang di dalam kota sudah rusak sehingga memang perlu peremajaan,” jelasnya.
Dengan kondisi yang ada di Dinas LH ini, pelayaan tetap akan dimaksimalkan meski tidak akan mampu memperluaskan cakupan pelayanan.
“Kita maksimalkan dengan kondisi yang ada. Kita lakukan penyisiran. Pekerja-pekerja kami itu tidak ada off-nya. Sabtu dan Minggu pun mereka turun. Uang lemburnya itu yang kita pikirkan,” kata Didit. (ram)