Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / 4 Fraksi DPRD Kalbar Ungkit Lagi Penggantian Nama Bandara Supadio

4 Fraksi DPRD Kalbar Ungkit Lagi Penggantian Nama Bandara Supadio

Bandara Internasional Supadio

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Empat dari delapan Fraksi di DPRD Provinsi Kalbar mengungkit kembali penggantian nama Bandar Udara (Bandara) Supadio menjadi Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yakni Golkar, NasDem, PAN dan Gerindra.

“Kami mempertanyakan progress usulan terhadap perubahan nama Bandara Supadio menjadi Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie yang sampai sekarang belum disampaikan perkembangannya,” kata Fransiskus Ason, Juru Bicara (Jubir) Fraksi Golkar DPRD Provinsi Kalbar.

Ason menyampaikan hal tersebut ketika Paripurna Pandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi terhadap Nota Penjelasan Gubernur atas RAPBD TA 2021, di Balairungsari DPRD Provinsi Kalbar, Rabu (14/10/2020).

Ia menjelaskan, penggantian nama Bandara tersebut merupakan salah satu bentuk menyikapi dan menghargai para pahlawan dan pejuang di Kalbar.

Senada juga disampaikan Jubir Fraksi NasDem DPRD Provinsi Kalbar, Sudiantono. “Kami ingin mendapat penjelasan dari Eksekutif berkaitan dengan realisasi perubahan nama Bandara Supadio menjadi Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie,” katanya.

Bersamaan dengan itu, Sudiantono juga meminta penjelasan terkait perubahan nama Pelabuhan Laut Dwikora menjadi JC Ovaang Oeray yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kalbar.

“Apa kendalanya dan persyaratan apa yang harus kita penuhi untuk melaksanakan perubahan nama kedua prasarana transportasi dimaksud,” tanya Sudiantono.

Sementara Jubir Fraksi DPRD Provinsi Kalbar, Ritaudin mengusulkan kepada
Gubernur Kalbar Sutarmidji agar dapat memperjuangkan perubahan nama Bandara dan Pelabuhan Laut tersebut. “Sesuai kearifan lokal masyarakat Kalbar,” ucapnya.

Sedangkan Jubir Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Kalbar, Sy Ishak Ali Almuthahar meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar membangun komunikasi kembali dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

“Karena surat yang diajukan Gubernur pada 2018 (terkait perubahan nama Bandara dan Pelabuhan Laut-red) masih jalan di tempat, tidak ada kemajuan,” jelas Ishak.

Ia mengusulkan Ekskutif membentuk Tim Pemantauan Pengusulan Perubahan Nama Bandara Supadio menjadi Syarif Sultan Abdurrahman Alkadrie di Kabupaten Kubu Raya dan Pelabuhan Laut Dwikora menjadi JC Ovang Uray.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *